PT Riau Andalan Pulp & Paper memperingati tahun ke-4 implementasi Program Desa Bebas Api (Fire Free Village Programme/FFVP) di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau pada Kamis (26/7/2018). Diinisiasi pada tahun 2014, FFVP merupakan terobosan PT RAPP untuk mencegah karhutla dengan mengajak dan menumbuhkan kepedulian masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar area konsensinya akan bahaya dan dampak dari api, terutama penggunaan metode slash-and-burn untuk membuka lahan pertanian.
Direktur Utama PT RAPP, Sihol Aritonang, menuturkan, sejak diluncurkanya di tahun 2014, berkat kolaborasi bersama pemangku kepentingan, FFVP berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar. Selain mendukung program pemerintah, FFVP juga telah berhasil menurunkan angka kebakaran serta menekan angka terjadinya kebakaran hutan dan lahan dalam skala Provinsi Riau.
"Pencapain tersebut sebagai bentuk nyata dari komitmen PT RAPP dalam menyukseskan helatan Pesta Olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang," ujar Sihol Aritonang dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (27/7/2018).
Selama implementasi FFVP empat tahun terakhir, PT RAPP telah melakukan sejumlah pendekatan dan berkolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan setempat untuk meningkatkan kesadaran zero-fire secara lebih efektif dan tepat sasaran.
PT RAPP memberikan bantuan pertanian kepada masyarakat desa meliputi pemberian bibit pohon, sarana dan prasarana seperti penyediaan traktor, hingga pengedukasian metode alternatif pembukaan lahan. PT RAPP juga menggandeng pemuka agama setempat seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Komunikasi Umat Beragama serta sejumlah LSM dan kelompok pecinta lingkungan sebagai mitra, seperti Yayasan Laskar Alam, Kelompok Pecinta Lingkungan (KPL), Perkumpulan Tapak.
Alhasil, hingga saat ini FFVP terus mengalami kemajuan signifikan dilihat dari jumlah desa yang berpartisipasi pada program tersebut. Pada tahun 2014, 4 desa tercatat sebagai peserta. Pada tahun 2015, jumlah desa peserta melonjak menjadi 18 desa. Sedangkan, pada tahun 2017 dan 2018 program tersebut diikuti masing-masing oleh 18 desa dan 9 desa. Secara total, 27 desa dari 3 kabupaten telah terlibat dalam program ini sejak pertama kali dicetuskan.
Kesuksesan FFVP lainnya terlihat dari turunnya tingkat insiden kebakaran secara drastis. Pada tahun 2014, area yang terbakar mencapai 0,18% dari total area yang dicakup. Sedangkan pada tahun 2015, 2016, dan 2017 turun masing-masing menjadi 0,01%, 0,07%, dan 0,03%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: