Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri BUMN Dorong Indonesia Swasembada Garam

Menteri BUMN Dorong Indonesia Swasembada Garam Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong peningkatan produksi garam nasional, sehingga Indonesia bisa segera swasembada garam.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, PT Garam (Persero) sebagai satu-satunya BUMN di industri garam harus semakin agresif untuk mewujudkannya.

"Lahan garam di sini cukup luas dan potensial. Tentunya ini akan sangat bermanfaat terutama dalam mendorong perbaikan ekonomi masyarakat Bipolo khususnya dan masyarakat NTT umumnya," papar Rini usai melakukan panen garam bersama ratusan petani di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/8/2018). 

Kegiatan panen garam dilakukan di lahan garam milik PT Garam (Persero) dengan luas lahan 318 Hektare. Keberadaan ladang garam milik PT Garam di Bipolo merupakan salah satu lahan garam potensial yang masih akan terus dikembangkan untuk mendorong kapasitas produksi nasional dan perbaikan ekonomi masyarakat sekitar.

Selain potensi dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari hasil panen garam tersebut, lanjut Rini, keberadaan lahan garam di Desa Bipolo dapat dimanfaatkan untuk tambak ikan atau udang sebagai alternatif penghasilan masyarakat.

"Lahan di sini juga potensial, sehingga PT Garam dapat bekerja sama dengan petani  di sini, di mana saat musim panen selesai, petani dapat memanfaatkan lahan di garam untuk tambak ikan atau udang, sehingga pendapatan petani bisa meningkat," imbuh Rini.

Untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan lahan tersebut, maka pemberdayaan bagi petani garam dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat diperlukan. Oleh karena itu, Rini mendorong PT Garam untuk bisa bersinergi dengan Himbara memberikan KUR bagi petani agar mereka mendapatkan kemudahan dalam akses pendanaan dan pemberdayaan.

Selain kegiatan panen, dilakukan pula Penandatanganan Kerja Sama (PKS) antara PT Bank Negara Indonesia (Persero Tbk) dan PT Garam (Persero) dalam rangka percepatan penyaluran KUR bagi petani garam di Bipolo. PKS ini tidak hanya mengatur penyediaan permodalan, namun juga capacity buiding pengelolaan garam oleh rakyat.

Melalui sinergi BNI dan PT Garam ini, petani akan mendapatkan berbagai manfaat. Pertama, mendapatkan pembinaan, akses pembiayaan, dan akses pasar hasil panen garam. Kedua, mendapatkan kualitas dan produktivitas sesuai dengan standar garam konsumsi dan industri nasional. Ketiga, harga jual garam lebih pasti dan lebih tinggi dari harga pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: