Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

103 Titik Panas Ditemukan di Pekanbaru

103 Titik Panas Ditemukan di Pekanbaru Kepulan asap dari pembakaran hutan untuk membuka lahan perkebunan di dataran tinggi Nisam Antara, Aceh Utara, Aeh, Minggu (30/7). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyebutkan 49 titik panas terpantau oleh satelit berada di delapan wilayah di Aceh sehingga menyebabkan bencana kabut asap hampir merambah 23 kabupaten/kota di Aceh. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Sejumlah lokasi baru yang mengalami kebakaran lahan mulai bermunculan di Kota Pekanbaru pada Selasa karena dipicu cuaca panas.

Lokasi kebakaran baru itu, antara lain muncul di lahan kelapa sawit dan lahan kosong di sekitar Jalan Nelayan, Kecamatan Rumbai. Api terlihat cepat menyebar karena banyak belukar kering dan daun kelapa sawit kering, yang cepat tersambar api yang terbawa angin.

Tim gabungan dari TNI, BPBD Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, dan Manggala Agni berjibaku untuk memadamkan kebakaran lahan.

Selain itu, kebakaran lahan juga muncul di sekitar Jalan Riau Ujung yang merupakan daerah perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar. Belukar yang kering dan lahan gambut membuat kebakaran cepat menyebar karena sudah sepekan lebih tidak turun hujan.

Meski begitu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) paling massif terjadi di daerah pesisir Riau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 103 titik panas yang mengindikasikan terjadinya karhutla di Provinsi Riau, pada Selasa sore. Jumlah tersebut naik dibandingkan Selasa pagi yang terdeteksi ada 90 titik.

Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno mengatakan sebagian besar titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua diperbarui pukul 16.00 WIB tersebut terkosentrasi di Kabupaten Rokan Hilir. "Dari 103 titik panas, 97 di antaranya menyebar di Rokan Hilir," ujarnya.

Titik panas lainnya menyebar di Kota Dumai dua titik, dan satu titik masing-masing di Bengkalis, Pelalawan, Kampar dan Kabupaten Siak.

Dari 103 titik panas di Riau, 87 di antaranya dipastikan sebagai titik api karena tingkat keakuratan (level of confidence) di atas 70 persen.

Rokan Hilir juga paling banyak ada titik api, yakni 85 titik kemudian satu titik di Bengkalis dan Dumai.

Di Rokan Hilir, sebutnya, titik-titik api tersebut menyebar di Kecamatan Bagan Sinembah, Bangko dan Tanah Putih.

Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mewaspadai ancaman kiriman kabut asap ke negeri jiran Malaysia dan Singapura menyusul semakin meluasnya karhutla di Rokan Hilir.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Gafur mengatakan Kabupaten Rokan Hilir merupakan wilayah yang mengalami kebakaran terluas di provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning tersebut.

Rokan Hilir secara geografis berada di pesisir Provinsi Riau dan berbatasan langsung dengan negeri jiran, seperti Malaysia dan Singapura.

"Pemadaman terus kami lakukan. Semua kekuatan kami kerahkan ke sana. Tapi memang cuaca sangat panas yang berdampak kebakaran sulit dikendalikan. Apalagi di Rokan Hilir, di ujung dan perbatasan Malaysia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: