Komisaris Utama Sea Indonesia Pandu Sjahrir menandatangani nota kesepahaman (MoU) pemberian beasiswa sarjana khusus ilmu eksakta dengan lima universitas pertama, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Bina Nusantara.
"Beasiswa ini merupakan salah satu program kami nantinya bisa membantu generasi muda dan ikut memajukan bangsa Indonesia," kata Pandu di sela-sela acara penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut di Restoran Kaum Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Penandatangan MoU ini dilaksanakan oleh masing-masing perwakilan kampus, di antaranya Arman Neti selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Heru Setyawan selaku Wakil Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Selain itu, Michael Wijaya selaku Direktur Utama Binus Group, Sandro Mihradi dari Institut Teknologi Bandung, serta Suharyadi selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada.
"Beasiswa ini full dari semester pertama hingga terakhir. Indeks Prestasi (IP) juga stabil, harus 3,5. Bila prestasi akademik dari penerima beasiswa turun, kami akan tanyakan," terang Pandu.
Dikatakannya, tidak ada paksaan bagi mahasiswa yang telah lulus untuk bekerja dengan Sea Group. Ia kembali menekankan kuota yang diperuntukan bagi penerima beasiswa sekitar 50 dari kelima universitas.
"Jadi masing-masing universitas 10 orang," imbuhnya.
Selain ilmu eksakta, tak menutup kemungkinan beasiswa ini akan diberikan bagi bidang studi sosial.
"Kami berharap beasiswa ini bisa menjadi sarana memupuk ketertarikan anak muda untuk berkarir di bidang teknologi. Melalui program ini, kami akan menyediakan kesempatan magang di berbagai anak perusahaan kami, yaitu Garena, Shopee, dan AirPay," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: