Memasuki paruh pertama tahun 2018, kucuran investasi domestik yang masuk ke Riau berada diurutan ke-12 secara nasional. Adapun aliran modal tersebut mencapai Rp3,686 miliar.
Sementara itu aliran investasi asing yang masuk ke Riau pada periode yang sama (Januari-Juni 2018) mencapai US$685,5 juta. Berbeda dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang menempatkan Riau di posisi ke-12, penanaman modal asing (PMA) ke Riau justru berada diurutan ke-6 secara nasional.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal Satu Pintu (DPMSP) Eva Refita melalui Kepala Seksi Sistem Informasi penanaman modal, Joko, kucuran investasi ke Riau saat ini lebih banyak dari luar (asing).
"Kalau realisasi PMA kita berada diurutan ke-6 secara nasional, besaran nilainya US$685,5 juta dengan 247 proyek. Kalau PMDN, Riau ada diperingkat ke-12 dengan jumlah 382 proyek. Itu data BKPM," terangnya kepada Warta Ekonomi di Pekanbaru, Kamis (23/8/2018).
Arus investasi ini sendiri, lanjut Joko, juga tak bisa dilepaskan dari pengaruh tahun politik. Ia menyebut kondisi tersebut membuat pemodal tak mau terburu-buru menggelontorkan dana investasi.
"Itu juga berpengaruh, jadi investor mengambil sikap wait and see," paparnya lagi.
Adapun momen politik yang ikut mempengaruhi kelancaran investasi di Riau, adalah pemilihan gubernur Riau pada Juli 2018, dan Pemilu 2019 mendatang.
Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, dinilai turut andil dalam mempengaruhi arus investasi ke Riau. Meski begitu pengaruh tersebut tidak akan terlalu berdampak. Pasalnya, jika merujuk posisi AS sebagai negara asal PMA, negara ini berada diurutan ke-10 (tahun 2018). Pun begitu dengan China yang berada diurutan ke-6.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Satria Kurnia
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: