Eksodus Warga Venezuela Buat Negara di Amerika Selatan Kalang Kabut
Brazil mengatakan pihaknya mengirim pasukan bersenjata untuk menjaga ketertiban di dekat perbatasan Venezuela, sementara Peru mengumumkan keadaan darurat kesehatan, karena krisis regional yang dipicu oleh ribuan orang Venezuela yang melarikan diri dari keruntuhan ekonomi meningkat pada Selasa (28/8/2018).
Di Brasil, di mana warga melakukan kerusuhan dan menyerang imigran Venezuela di sebuah kota perbatasan awal bulan ini, Presiden Michel Temer menandatangani sebuah dekrit untuk mengerahkan pasukan bersenjata ke negara perbatasan Roraima. Dia mengatakan langkah itu bertujuan menjaga ketertiban dan menjamin keselamatan para imigran.
Peru, sementara itu, mengumumkan keadaan darurat kesehatan 60 hari di dua provinsi di perbatasan utara, dengan alasan "bahaya yang akan datang" untuk kesehatan dan sanitasi. Keputusan itu, yang diterbitkan dalam lembaran resmi pemerintah, tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang risiko, tetapi otoritas kesehatan sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang penyebaran penyakit seperti campak dan malaria dari migran.
"Eksodus warga Venezuela ke negara-negara Amerika Selatan lainnya menjadi sebuah "momen krisis" yang sebanding dengan peristiwa yang melibatkan pengungsi di Mediterania," PBB mengatakan pekan ini.
Temer menyalahkan pemerintah Venezuela dan Presiden Nicolas Maduro untuk krisis migrasi yang melanda Brazil.
“Masalah Venezuela bukan lagi masalah politik internal. Ini adalah ancaman bagi keselarasan seluruh benua,” ujar Temer dalam pidato yang disiarkan televisi, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (29/8/2018).
Pejabat tinggi imigrasi dari Peru, Kolombia dan Brazil bertemu di ibu kota Kolombia, Bogota, untuk menghadiri pertemuan puncak untuk membahas cara mengatasi arus masuk warga Venezuela.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: