Pada bulan Agustus 2018 terdapat tiga kota yang cetak inflasi yaitu Pematangsiantar sebesar 0,07%, Medan sebesar 0,01% dan Padangsidempuan juga 0,01%. Sedangkan satu kota lagi mengalami deflasi 0,37%. Dengan kondisi itu, maka Sumatera Utara pada Agustus 2018 mengalami inflasi 0,00%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengatakan, terjadinya inflasi pada Agustus karena naiknya harga sejumlah bahan pangan seperti cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, beras dan sayur-sayuran. Juga cat tembok.
"Khusus Kota Medan, pada Agustus 2018 inflasi 0,01% atau terjadi peningkatan indeks dari 137,14 pada Juli 2018 menjadi 137,15 pada Agustus 2018," katanya, Senin (3/9/2018).
Dikatakannya, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks lima kelompok pengeluaran.
"Lima kelompok pengeluaran itu yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,20%. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,29 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,31%. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01%," ujarnya.
Sementara itu, kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang sebesar 1,30%, kelompok kesehatan 0,05% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,44%.
"Untuk komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan Agustus 2018 di Medan antara lain cabai merah, cabai, cabai rawit, beras, roti manis, dencis, daun singkong dan cat tembok," katanya.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 13 kota mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,62% dengsn IHK sebesar 144,99. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Medan dan Padangsidempuan sebesar 0,01%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: