Harga tabung gas alias LPG 3 kilogram mengalami kenaikan menyusul kelangkaan komoditas tersebut di beberapa daerah lingkup Sulsel. Kondisi itu ternyata tidak berpengaruh signifikan pada laju inflasi. Bahkan, per Agustus 2018, Sulsel malah mencatatkan deflasi 0,10% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,16.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga LPG 3 kg memang tidak sampai memicu inflasi. Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah, tidak menampik bahwa kenaikan harga tabung gas subsidi itu tidak terlalu berpengaruh pada laju inflasi per Agustus 2018. "Bisa saja, kan kalau naiknya (harga LPG 3 kg) pada akhir bulan ini tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi," kata dia, Selasa (4/9/2018).
Kendati demikian, Yos mengaku bahwa kenaikan harga LPG 3 kg turut andil menyumbang inflasi. Namun, inflasi yang dibentuk mampu tertutupi oleh kelompok pengeluaran lain yang lebih besar yang mengakibatkan deflasi. Dari tujuh kelompok pengeluaran di Sulsel, dua di antaranya mengalami deflasi yang cukup besar yakni kelompok bahan makanan (0,98%) dan kelompok sandang (0,20%).
Sisanya, lima kelompok pengeluaran lain tercatat mengalami inflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,49%); kelompok kesehatan (0,19%);kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,16%);kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,16%); dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,13%).
Yos melanjutkan secara umum, laju inflasi Sulsel tahun kalender Agustus 2018 mencapai 2,95%. Adapun laju inflasi year on year alias Agustus 2018 terhadap Agustus 2017 mencapai 3,92%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: