Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melalui Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertinggal, telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan ekonomi di daerah tertinggal melalui pemberian bantuan, pelatihan, pemodalan, dan pemasaran hasil komoditas unggulan. Crowde ikut serta terlibat dalam perjanjian kerja sama tersebut yang resmi ditanda tangani pada tanggal 28 Mei 2018 lalu.
Salah satu komoditas unggulan yang sedang dikembangkan adalah jenis kerapu cantang. Dengan memanfaatkan budidaya perikanan menggunakansistem Keramba Jaring Apung (KJA). Tujuannya untuk sama-sama mendukung permodalan pengembangan kerapu cantang di Kabupaten Pandeglang,Banten serta di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Founder & CEO CROWDE, Yohanes Sugihtononugroho, mengungkapkan, bahwa Pelatihan tersebut dimaksudkanuntuk memaksimalkan usaha budidaya kerapu cantang di daerah tersebut. Agar bisa dijadikan sumber mata pencarian yang menguntungkan.
"Kami bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Perikanan dan juga Mina Indonesia ikut memberikan pelatihan kepada para nelayan kerapu cantang di Kabupaten Pandeglang dan Situbondo,” kata Yohanes sesuai dengann keterangan rilisnya di Jakarta, (14/09/2018).
Bagaimana tidak, Yohanes melanjutkan, potensi budidaya kerapu menjanjikan nilai ekonomi yang stabil. Harga per kilogramnya bisa mencapai Rp125.000 – Rp150.000.
"Apalagi di daerah Pandeglang punya pantai sepanjang 250 km yang berpotensi untuk dijadikan tempat pengembangan budidaya ikan kerapu”, tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh