
Pemerintah terus mengakselerasi upaya swasembada pangan nasional melalui penguatan ekonomi desa berbasis koperasi.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menegaskan bahwa program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bakal menjadi ujung tombak dalam mengelola potensi desa, khususnya di kawasan perhutanan sosial guna memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
“Desa-desa di sekitar hutan memiliki sumber daya luar biasa yang belum tergarap maksimal. Melalui koperasi, potensi itu bisa dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Yandri, Rabu (16/4/2025).
Dalam audiensi bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni sehari sebelumnya, Yandri menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar program Kopdes Merah Putih bisa berjalan efektif dan berkelanjutan.
Yandri mengungkapkan jika Kopdes Merah Putih dirancang bukan hanya sebagai alat pemberdayaan ekonomi desa, melainkan sebagai pusat layanan logistik dan distribusi pangan.
Nantinya, koperasi tersebut bakal dilengkapi dengan fasilitas seperti sembako murah, cold storage untuk hasil pertanian dan perikanan, serta layanan pendukung lain seperti klinik dan apotek desa.
Sebagai informasi, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyambut baik program tersebut dan meminta agar Kemendes PDT segera memetakan potensi hutan desa untuk pengembangan pertanian dan perikanan berkelanjutan.
“Kami siap mendukung penuh. Ketahanan pangan tidak bisa lepas dari desa,” tuturnya.
Program Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang menargetkan pembentukan 80.000 koperasi di seluruh Indonesia.
Selain sebagai strategi pemerataan ekonomi, koperasi ini juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan menuju Indonesia Emas 2045.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement