Partai Gerindra mengancam akan menggerakkan buruh untuk melawan dan mengepung Kantor Partai Nasdem apabila terjadi kriminalisasi terhadap Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan pernyataan Rizal Ramli terkait impor beras merupakan bentuk kritik terhadap Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh. Ia mengatakan tidak pantas jika kritik tersebut disikapi dengan sebuah somasi dan bukan pembenahan terhadap kader Nasdem. Ia menegaskan Surya Paloh sudah seharusnya menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
"Saya siap pasang badan bela Rizal Ramli," katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (16/9/2018).
Arief mengatakan Mendag Enggar telah melakukan kebijakan impor secara sepihak. Ia mencontohkan impor garam yang tetap diberlakukan meski ditentang oleh Menteri Susi Pudjiastuti. Kemudian impor beras yang tetap diberlakukan meski ditolak keras oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Ia mengatakan kebijakan impor ini telah membuat nilai tukar rupiah jatuh dan utang negara semakin meningkat.
"Dan jelas selama ini siapa saja pengusaha yang dapat hak istimewa untuk mendapat kuota impor beras, gula, dan garam. Kan, (pengusaha) itu-itu saja yang diberi (hak istimewa) oleh mendag," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam pernyataan di sejumlah media massa dan media sosial, Rizal Ramli menilai Surya Paloh berada di belakang kebijakan impor serta mengatur-atur dan 'bermain' dalam impor yang dilakukan oleh pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: