Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Co-Founder Refinery29, Lawan Senjata di Tempat Kerja dan Temukan Kekuatan dalam Kerentanan

Co-Founder Refinery29, Lawan Senjata di Tempat Kerja dan Temukan Kekuatan dalam Kerentanan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amy Emmerich ingin membagikan gaya dan kepribadiannya yang unik ketika membangun mereka pribadi dan mengembangkan kariernya.

Dia adalah petugas konten utama di Refinery 29, yang merupakan perusahaan media dan hiburan digital terkemuka untuk wanita. Dia pun merupakan produser pemenang penghargaan Emmy, dengan dua dekade pengalaman dalam pengembangan konten dan pemrograman.

Untuk membangun bisnis dan merek sendiri, membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang besar. Dalam artikel kali ini, Emmerich berkenan membagikan kisah perjalanan hidupnya. Data ini diperoleh dari wawancara pribainya dengan entrepreneur.com.

Awal mulanya, Emmerich dan tim membangun bisnis video di Refinery29. Ia terinspirasi dari apa yang dilakukan oleh tim pendiri Piera Gelardi, Philippe Von Borries, Justin Stefano, dan Christene Barberich yang telah dibangun.

“Fokus saya adalah untuk menambah penglihatan, suara, dan gerak ke topik-topik pemberani yang mereka liput. Saya didorong oleh orang-orang yang bekerja di perusahaan ini setiap hari,” katanya.

Ketika mengulas sedikit tentang kepribadiannya, Emmerich berkata bahwa ia dilahirkan memang menjadi seorang pencetus dan pengusaha. Ia bukan seorang perempuan yang lahir dari keluarga kaya, ia hanya anak tukang daging. Dengan latar belakangnya itu, ia bertekad untuk bekerja keras lebih keras dari orang-orang yang  sudah bekerja keras.

Sosok perempuan yang dikagumi oleh orang banyak ini ternyata juga memiliki perempuan yang ia jadikan panutan.

“Saya selalu dikelilingi oleh wanita tangguh—tenang, tetapi tangguh. Rosie O'Donnell adalah wanita pertama yang pernah bekerja untuk siapa yang saya kagumi. Seorang filantropis, pekerja kemanusiaan dan pengusaha, dia berjuang untuk kesempurnaan setiap hari—di layar dan di luar layar. Ketika saya mengetahui dia, saya lebih ingin melakukan hal yang berguna lebih banyak lagi,” ucapny.

Emmirech mengatakan, sesuatu yang menurut orang lain adalah risiko berbahaya untuk diambil, terkadang itu adalah hal yang paling berharga dalam hidup. Risiko yang berani ia ambil misalnya, itu adalah hal membahagiakan yang sampai saat ini menjadi kunci kesuksesannya. Risiko dan jiwa kepemimpinan itu selaras, semakin baik pemimpin tersebut, pasti risiko yang ia ambil sudah gila-gilaan.

Ketika ditanya apakah kesuksesannya sampai sekarang ini didorong oleh mimpinya terdahulu atau tidak, dengan yakin ia menjawab, ia dilahirkan dengan berani. Ketika dirinya masih kecil, ia bermimpi berada di belakang lensa, tidak pernah terbesit sama sekali bermimpi berada di depannya. Baginya, mempraktikkan keberanian berarti mengambil peluang setiap hari tidak peduli hasilnya.

“Jangan menimbang peluang Anda dan hanya mengambil risiko pada apa yang akan Anda menangkan,” jelasnya.

Kesuksesan yang ia peroleh tidak memberhentikan langkahnya hanya sampai di sini. Emmirech masih memiliki mimpi-mimpi yang belum terwujud.

“Saya akan senang membangun struktur yang memungkinkan wanita kreatif untuk mandiri secara finansial dalam karier yang mereka inginkan. Saya suka mengganggu melalui inovasi dan sekarang saya fokus pada model bisnis film dan berapa banyak peluang yang ada untuk membantu mempertahankan karier bagi banyak orang,” keinginannya.

Emmirech adalah perempuan tangguh yang sudah berkali-kali melakukan kesalahan ketika berjuang dengan risiko yang didapatnya. Ia pantang menyerah, dan menyongsong tinggi kejujuran. Mungkin sosok dan kepribadiannya dapat Anda jadikan motivasi atau bahkan sauri tauladan bagi usaha dan karier Anda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: