Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Industri yang Bakal Terdisrupsi Teknologi Blockchain

Oleh: Mamat Rohimat, Founder TheGreatCoin

7 Industri yang Bakal Terdisrupsi Teknologi Blockchain Founder dan CEO The Great Coin Mamat Rohimat saat melakukan wawancara dengan Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (16/4/2018). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kami memprediksi bahwa banyak industri di sektor keuangan yang akan terdisrupsi oleh perkembangan teknologi blockchain. Berikut ini tujuh industri yang bisa terdisrupsi oleh kehadiran blockchain, yakni

1. Bank

Saat ini orang menyimpan uang di bank berdasarkan trust. Tapi, Anda tahu bahwa banyak terjadi bank yang melakukan tindakan merugikan nasabah.

Selain itu, secara natural, bank itu insolvent. Coba Anda pikirkan prinsip ini: bank diwajibkan menjaga CAR 8%. Artinya, bank diizinkan menyalurkan kredit (yang tentu berisiko) sebanyak 1/0.08 x dari modal atau 12,500% dari modal yang dimiliki.

Oleh karena itu, jika nasabah mengambil uang secara serentak maka tidak ada bank mana pun di seluruh dunia yang mampu membayar klaim nasabah. Inilah yang dipahami bahwa bank secara natural adalah lembaga yang insolvent. Ketika terjadi rush maka tak ada bank yang bisa membayar semua klaim secara serentak.

2. Capital Market

Saat ini, jika membutuhkan dana, perusahaan melakukan listing saham di pasar modal. Permasalahan yang sekarang ada adalah adanya trust yang diberikan kepada broker atau kustodian untuk menyimpan dana dan efek.

Bagaimana jika broker dan kustodian curang? Selain itu, proses settlement yang lama, t+3 membuat di masa depan, hal ini kurang menarik.

3. Broker

Saat ini, transaksi menggunakan blockchain technology bisa menggunakan atomic swap sehingga tak diperlukan broker.

4. Kustodian

Menyimpan dana di Kustodian menimbulkan risiko third party risk. Dengan menggunakan atomic swap dan decentralised exchange maka hal tersebut tak lagi dibutuhkan kustodian.

5.Mutual Funds/Hedge Funds

Saat ini investor banyak melakukan investasi lewat mutual funds atau hedge funds. Hal ini untuk memudahkan mereka berinvestasi. Namun, secara umum kinerja mutual funds dan hedge funds tak lebih baik dari indeks. Kemudahan transaksi menggunakan blockchain membuat mereka tak lagi memerlukan mutual funds/hedge funds.

Artificial intelligence pun telah muncul menggantikan active traders dengan kinerja yang lebih baik dengan bekerja tanpa lelah 24 jam, tujuh hari seminggu.

6. Bank Sentral

Saat ini, pencetakan uang dimonopoli oleh bank sentral. Namun, blockchain diciptakan untuk bisa menggantikan peran bank sentral. Menggunakan blockchain, aktivitas ekonomi direpresentasikan oleh token yang dikeluarkan. Jika ini telah diadopsi massal maka keberadaan bank sentral tak lagi diperlukan.

7. Audit Accounting

Lembaga audit dibuat untuk memverifikasi laporan keuangan untuk memastikan kewajaran laporan keuangan secara prinsip audit. Dengan blockchain yang dibuat transparan maka audit akuntansi tidak lagi diperlukan.

Note: TheGreatCoin memiliki suatu business model yang bisa menyelamatkan banyak industri di atas dari disrupsi, walaupun membutuhkan modifikasi business model. Hal ini memungkinkan selama para pemilik perusahaan di industri tersebut melakukan kerja sama dengan TheGreatCoin sejak awal sekali.

Kami terbuka kepada semua pihak untuk bekerja sama menyikapi perubahan dunia dengan tujuan bukan hanya selamat dari disrupsi, namun menjadi pihak yang diuntungkan dalam perubahan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: