Kota Balikpapan mulai Selasa (2/10/2018) ditetapkan sebagai daerah penyangga penanggulangan bencana gempa Palu, Donggala dan Kabupaten Sigi.
Penetapan ini karena akses jalur udara yang hanya 50 menit dan fasilitas pendukung yang cukup memadai.
"Kita selaku daerah terdekat tentu harus siap kedatangan pengungsi atau singgah dari Palu atau Donggala dan daerah lain. Sebagian juga ditangani Danlanud karena juga ditetapkan oleh Pusat," kata Walikota Balikpapan Rizal Effendi (2/10/2018).
Mereka yang datang katanya ada yang singgah di Balikpapan untuk menemui keluarga atau pulang le Jawa padamu hari ini atau besok dengan pesawat komersial.
"Di Balikpapan kita siap lokasi pengungsi di asrama haji Batakan. kita sudah kordinasi dengan pemerintah provinsi," ujarnya.
Rencananya nanti malam ada tiba Panglima TNI dan Kapolri di Balikpapan untuk mengecek kesiapan penanganan pengungsi gempa Palu.
Di Bandara Sepinggan, Selasa pagi Balikpapan mulai kebanjiran kedatangan korban gempa dan pengungsi melalui Bandara Sepinggan Balikpapan. Sekitar pukul 09.10 Wita bertempat di Base Ops Lanud Balikpapan telah tiba dari Palu pesawat CN295 A - 2903 TNI AU yang membawa pengungsi sebanyak 77 orang. Selanjutnya pengungsi ditampung sementara di Base Ops Lanud Dhomber Balikpapan dan sebagian yang ingin berangkat ke Jawa di pindahkan menuju Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Rencana sebagian pengungsi yang akan berangkat menuju Halim Perdanakusuma Jakarta akan diangkut oleh Pesawat CN 295/A - 2906 TNI AU.
Selanjutnya pada pukul 10.00 Wita di Base Ops Lanud Dhomber Balikpapan telah tiba pengungsi dari Palu sebanyak 175 orang dengan menggunakan 1 Unit Pesawat Hercules A-1318 TNI AU dan saat para pengungsi ini masih berada di Base Ops Lanud Bomber Balikpapan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: