Lippo Group saat ini tengah tersandung kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan kota mandiri Meikarta. Dalam kasus tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 10 orang yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Salah satu tersangka yang saat ini ditahan KPK yakni, Direktur Lippo Group Billy Sindoro. Ia disangka menyuap Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan sejumlah kepala dinas di Kabupaten Bekasi.
Pasca terungkapnya kasus dugaan suap, saham-saham perusahaan di bawah Lippo Group yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun ditinggalkan oleh para investor. Dari 12 perusahaan tercatat, 6 diantaranya berkubang di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini.
Dari data yang dihimpun Warta Ekonomi, jika dilihat ada 6 emiten Lippo Group yang sahamnya terkoreksi, antara lain:
1. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang terjungkal paling dalam atau mencapai sebesar -185 poin atau 13,36 persen;
2. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terperosok -16 poin atau 5,52 persen;
3. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang melemah-120 poin atau 4,76 persen;
4. PT Lippo Securities Tbk (LPPS) -4 poin atau 4,04 persen;
5. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) -25 poin atau 3,16 persen;
6. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) -4 poin atau 2,37 persen.
Sementara itu, ke 6 saham lagi tak bergerak dan bahkan masih dicari investor, seperti saham:
1. PT Star Pasific Tbk (LPLI) naik +4 poin atau 2,8 persen;
2. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) +50 poin atau 0,83 persen;
3. PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) +5 poin atau 0,55 persen;
4. PT Gowa Makassar Development Tbk (GMTD) tak bergerak;
5. PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) tak bergerak;
6. PT Multipolar Tbk (MLPT) tak bergerak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: