Basarnas masih terus melaksanakan penyisiran di sektor 1 maupun sektor 2. Di sektor 1 pencarian mengerahkan empat kapal yang dilengkapi dengan peralatan deteksi bawah air. Yang pertama, KRI Rigel dengan dilengkapi dengan peralatan Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, dan Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV).
Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi mengatakan sedangkan yang kedua, KN SAR 206 Bandung yang dilengkapi dengan Side Scan Sonar. Yang ketiga, Kapal Baruna Jaya milik BPPT yang dilengkapi dengan MBES, Ping Locator untuk memdeteksi sinyal blackbox, dan ROV. Sementara yang keempat, Kapal Dominos milik Pertamina yang dilengkapi dengan Side Scan Sonar, MBES, Ping Locator, dan Digital Global Positioning System (DGPS).
Tidak hanya itu, pada sektor ini juga dikerahkan para penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), Kopaska, Taifib, dan Potensi SAR lain yang memiliki kompetensi di bidang underwater atau penyelaman. Covered area sektor 1 ini di sekitar last contact pesawat pada koordinat 05 derajat 46 menit 15 detik South dan 107 derajat 07 menit 16 detik East.
Syaugi menyebutkan pada Sektor 2, dikerahkan 30 kapal lebih dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan lainnya untuk pencarian di permukaan air. Tidak hanya itu, Basarnas juga mengerahkan helikopter untuk searching dari udara.
"Kita all out, kami 24 jam bekerja dengan memgerahkan semua peralatan yang ada, termasuk dari Potensi SAR untuk mencari posisi badan pesawat," kata kepada wartawan di Posko Basarnas Tanjung Pakis Rengasdengklok, Selasa (30/10/2018)
Syaugi menjelaskan jumlah personil yang terlibat dalam operasi hingga saat ini, meliputi Basarnas sebanyak 201 personil, TNI AD sebanyak 40 personil, TNI AL (456 personil), TNI AU (4 personil), Polri (58 personil), KPLP (30 personil), Bea Cukai (18 personil), PMI (30 personil) serta dukungan dari masyarakat dan nelayan lainnya.
Sementara untuk hasil operasi , hingga siang ini masih berjumlah 10 kantong jenazah berisi serpihan pesawat, dokumen korban dan peralatan-peralatan yang terapung, serta potongan tubuh yang diduga milik korban.
"Semua hasil operasi ini diserahkan ke DVI Polri selanjutnya dibawa ke RS Kramat Jati,"pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: