Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh Nusantara, maka PLN sudah punya cadangan daya mampu 7-10%, Rasio Elektrifikasi (RE) di Sumut sendiri saat ini sudah mencapai 97% dan ditargetkan mencapai 100% pada tahun 2019.
Manajer UP3 PLN Wilayah Nias, Evan Sirait mengatakan salah satu upaya mewujudkan peningkatan RE adalah dengan melistriki desa-desa yang belum menikmati listrik.
"Jumlah desa di Sumut yang telah menerima aliran listrik mencapai 5.778 desa atau 95,37 % dari 6.110 desa yang ditargetkan untuk dilistriki. Untuk 2018, perlu melistriki 322 desa lagi sehingga persentase pemasangan listrik untuk perdesaan mencapai 100 persen pada akhir Tahun 2018," katanya, Rabu (31/10/2018).
Dalam mewujudkan hal tersebut, pihaknya juga menjadikan prioritas utama untuk menerangi Pulau Nias 100%, yang juga dituangkan dalam MoU bersama 5 (lima) Pemkab di Pulau Nias, salah satunya adalah Desa Somi dan Desa Somi Botogo'o yang terletak di Kecamatan Gido Kabupaten Nias.
"Desa dengan jumlah masing-masing 200 KK dan 150 KK ini resmi dapat menikmati listrik PLN setelah puluhan tahun menggunakan lampu pijar sebagai penerangan utama di malam hari," ujarnya.
Namun, dengan bahu-membahu antara PLN, Pemerintah Daerah, masyarakat 2 Desa dan juga seluruh stakeholder membangun jaringan listrik, mulai dari tiang beton, hingga jaringan kabel listrik, kini Desa Somi dan Desa Somi Botogo'o sudah dapat menikmati lampu sebagai penerangan utama untuk kehidupan sehari-hari.
"Saat ini sekitar 68 desa yang akan dialiri listrik PLN dan sudah mencapai 53 % untuk progres elektrifikasi. Dengan dilistrikinya Desa Somi dan Somi Botogo'o ini, maka tinggal 66 Desa lagi untuk target 2018 di Pulau Nias yang harus kami listriki," katanya.
Tidak hanya membangun infrastruktur listrik, PLN juga melakukan edukasi kepada calon pelanggannya untuk menggunakan kabel listrik sesuai standar keamanan untuk instalasi listrik di dalam rumah.
"Hal ini agar masyarakat senantiasa menjaga keamanan dalam menggunakan listrik di rumah sehingga terhindar dari kecelakaan sengat listrik maupun kebakaran yang disebabkan karena korsleting," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil