Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengajak kepada seluruh stakeholder kelapa sawit tidak difensif menghadapi kampanye negatif. Ia mengajak agar lebih pro-aktif mengkampanyekan isu-isu positif soal perkelapasawitan Indonesia.
"Kita ini terlalu difensif. Capek kalau kita ngurusin kampanye negatif. Yang harus kita lakukan positive campaign pada kelapa sawit," kata Enggar saat berbicara di Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2018, Kamis (1/11/2018) di Nusa Dua, Bali.
Kelapa sawit mendapatkan perhatian yang intensif dari pemerintah. Menurut Enggar, pemerintah sangat serius menghadapi semua kampanye negatif. Namun, dalam menghadapinya tidak harus selalu dengan sikap reaktif. Tidak hanya pemerintah, dukungan dari pihak swasta untuk melakukan kampanye positif juga langkah yang sangat penting.
Selain itu, beberapa hal lainnya, menurut Enggar, yang harus dilakukan ialah meningkatkan R&D untuk menciptakan produk yang memang dibutuhkan konsumen.
Para produsen kelapa sawit harus bersatu menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Indonesia dan Malaysia adalah produsen terbesar minyak sawit di dunia, yakni sekitar 84%. Porsi tersebut akan memperkuat daya tawar dengan negara-negara penghasil minyak nabati lain.
"Kita harus bersatu dengan Malaysia," ujar Enggar. Lepaskan segala perbedaan yang sering muncul. Sebab, lanjut Enggar, persatuan dengan Malaysia akan memperkuat posisi tawar Indonesia di level global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Arif Hatta
Editor: Rosmayanti