Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Unik Bupati Banyuwangi 'Sulap' Daerahnya Agar Diminati Wisatawan

Cara Unik Bupati Banyuwangi 'Sulap' Daerahnya Agar Diminati Wisatawan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Banyuwangi -

Banyuwangi yang dikenal sebagai Sunrise of Java, merupakan kabupaten di Jawa Timur yang terletak di ujung pulau Jawa. Saat ini, sektor pariwisata di wilayah itu tengah digeber pemerintah untuk dikenal dunia.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengaku perlu waktu tujuh tahun untuk membangun citra Banyuwangi di mata nusantara. Bahkan, saat ini pihaknya gencar mempromosikan pariwisatanya di tingkat dunia.

“Dulu, Banyuwangi dipandang sebelah mata oleh orang-orang. Masyarakat mengingat Jawa Timur hanya Malang, Surabaya, Gresik. Awalnya kami bingung potensi apa yang bisa dibangun disini, jika ingin mengembangkan industri, perlu waktu sepuluh tahun untuk membangun infrastrukturnya. Sehingga kami memutuskan untuk mengangkat pariwisata kami,” jelasnya di  Banyuwangi, Jumat (2/11/2018).

Ia menambahkan, mengingat lokasi Kabupaten Banyuwangi sulit diakses. Bahkan harus membutuhkan waktu 8 jam dari Surabaya dan 6 jam dari Bali, maka pemerintah setempat memutuskan membangun bandara untuk mempermudah wisatawan masuk ke Banyuwangi.

“Dalam membangun sektor pariwisata, kami mengambil teori triple A (aksesbilitas, amenitas, dan atraksi). Dimana ketiganya harus ada. Untuk itu kami membangun aksesibilitas, yaitu dengan membangun bandara Belimbing Sari,” katanya.

Tanpa menggunakan APBD maupun APBN, lanjut Anas, bandara Banyuwangi dibangun dengan menggunakan anggara sekita Rp400 miliar. Bahkan dalam beberapa waktu kedepan, bandara tersebut sudah bisa light internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi.

“Kami merancang Bandara Belimbing Sari menjadi Bandara Internasional. Insya Allah pada November ini sudah terverifikasi sehinggal pada 18 Desember nanti bisa diresmikan flight internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi. Setelah itu menyusul Singapura-Banyuwangi dan Australia-Banyuwangi,” terangnya.

Karena itu, ia berharap dengan adanya aksesbilitas tersebut, pemkab Banyuwangi mengajak masyarakat untuk ikut bergabung dalam berbagai festival guna menarik wisatawan.

“Kami adakan festival, banyak festival di Banyuwangi karena kami percaya bahwa dengan diadakan event-event tersebut secara tidak langsung akan memicu kami untuk memperbaiki infrastruktur. Contohnya festival Gandrung Sewu yang diadakan di pantai. Kami menyulap pantai yang tadinya kotor menjadi layak untuk digunakan festival. Selain itu, event Tour de Ijen, kami memperbaiki jalanan agar event berjalan lancar dan jalan pun terlihat layak dimata peserta,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: