Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi kredit usaha rakyat atau KUR di Sulsel sepanjang 2018 cukup progresif. Periode Januari-September tahun ini, realisasi KUR sudah mencapai Rp4,98 triliun. Yang cukup menggembirakan pula, rasio kredit bermasalah atau non permorfing loan (NPL) terbilang rendah.
"Realisasi KUR 2018 hingga September mencapai Rp4,98 triliun atau telah mencapai 92,22% dari target KUR 2018 sebesar Rp5,40 triliun," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kantor Regional 6 OJK Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Andi Muhammad Yusuf, di Makassar.
"KUR tersebut disalurkan kepada 199.587 debitur dengan NPL berada pada posisi yang sangat rendah yakni 0,13%," sambung Yusuf.
Bila dibandingkan dengan angka nasional, realisasi KUR di Sulsel terlihat lebih baik. Diketahui realisasi KUR secara nasional hingga bulan kesembilan tahun ini mencapai Rp100,09 triliun atau 85,49% dari target penyaluran Rp117,08 triliun. KUR itu disalurkan kepada 3,79 juta debitur yang merupakan UMKM.
Yusuf melanjutkan penyaluran KUR di Sulsel telah menjangkau seluruh kabupaten/kota. Realisasi tertinggi dicatatkan oleh Kota Makassar mencapai Rp611,88 miliar dengan share 12,28%. Disusul Kabupaten Bone Rp449,65 miliar (share 9,03%) dan Kabupaten Sidrap Rp346,04 miliar (share 6,95%).
Adapun realisasi KUR di Sulsel yang terendah tercatat di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar Rp31,273 miliar dengan share 0,63%. Dua kabupaten/kota lain yang juga mencatat penyaluran terendah di pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia adalah Kota Palopo sebesar Rp70,55 miliar (1,42%) dan Kabupaten Bantaeng sebesar Rp78,14 miliar (1,57%).
Secara umum, Yusuf menyebut kinerja perbankan di Sulsel hingga September 2018 masih tetap mengalami pertumbuhan positif. Hal tersebut dibuktikan dengan terus bertumbuhnya aset perbankan. Hingga September 2018, aset perbankan di Sulsel bahkan sudah menembus Rp142,137 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: