Riba merupakan penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.
Riba dinilai memberatkan bagi pihak peminjam sehingga praktek riba tidak hanya dilarang di agama Islam, namun juga bagi umat Kristiani maupun Yahudi. Alasan penting yang mendasari pelarangan praktik riba yaitu karena dari praktik ini telah tercipta ruang hilangnya keseimbangan tata kehidupan sosial ekonomi kemasyarakatan.
Melihat kondisi tersebut, Konsultan Bisnis dan Founder Maxwin Organization, Max Winardi mengatakan sistem investasi sharing ekonomi bisa menjadi salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut. Bahkan sistem itu bisa mewujudkan Indonesia terbebas dari riba.
"Konsepnya adalah sharing investasi ekonomi. Jadi investment itu sederhana. Karena setiap melakukannya dalam waktu setahun harus bisa menghasilkan 10 jenis bisnis lain," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (9/11/2018).
Max menjelaskan sistem ekonomi di dunia tidak bisa lepas dari praktik riba. Ketika seseorang membutuhkan dana langkah yang biasa diambil adalah mengajukan pinjaman ke Perbankan dimana pada prosesnya tentu saja akan membutuhkan jaminan dan akan dikenakan bunga bagi peminjamnya.
Pengetahuan masyarakat tentang praktek riba masih rendah baik terhadap hukum dasar, jenis riba, dan dampak buruknya sehingga tak jarang karena minimnya pengetahuan tersebut praktek riba masih banyak terjadi.
"Kami memiliki visi dan misi bagaimana ke depan Indonesia bebas bunga," tegasnya.
Max mencontohkan realisasi sistem itu sudah terbukti dengan munculnya 5 anak muda yang masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia. Mereka dapat dana dari luar negeri dengn menerapkan konsep investmen penyertaan saham seperti Tokopedia, Bukalapak dan Gojek dan lainnya.
"Sama Gojek pun sekarang jadi ribuan kali setiap orang melakukan investasi di sana," ujarnya.
Menurutnya, dengan menerapkan konsep sharing investasi maka akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di tanah air sehingga tidak akan melihat besaran modal tapi tergantung ide dan gagasannya.
Dia menbahkan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Riba ini tentu saja tidak mudah, namun dengan dukungan dari berbagai pihaknya optimis bisa menghentikan praktik riba dan menggantinya dengan sistem yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia.
"Itu yang kami akan buat revolusi ekonomi di masayarakat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: