Manfaatkan SIAL Interfood 2018, Indonesia Seaweed Percaya Mampu Buka Pasar Internasional
Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (Astruli), produsen rumput laut hydrocolloids tropis terbesar di dunia di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP) serta didukung oleh program SMART-Fish Program oleh UNIDO (United Nations Industrial Development Organization), akan berpartisipasi di SIAL InterFood 2018, Hall C2 dengan nomer stan E018, Jakarta International Expo, Kemayoran, pada tanggal 21–24 November 2018 mendatang.
Di acara ini, yang merupakan payung dari industri rumput laut di Indonesia akan melakukan brand launching “Indonesia Seaweed” yang bertempat di panggung utama Hall B2, pada hari Jumat 23 November, pukul 10.00-11.00 WIB.
Indonesia terkenal sebagai pebudidaya rumput laut terbesar di dunia. Sebagian besar rumput laut diekspor ke negara-negara lain tetapi tidak banyak yang mengetahui bahwa Indonesia memiliki perusahaan manufaktur Agar yang berkualitas tinggi, serta semi-refined Carrageenan, refined Carrageenan, Alkali Treated Cottonii Chips dan Alkali Treated Gracilaria.
Partisipasi Astruli pada SIAL InterFood dan juga brand launching Indonesia Seaweed adalah langkah awal untuk membuka peluang lebih besar ke pasar internasional sebagai prosesor hydrocolloids yang berkualitas. Astruli bersama-sama dengan para anggotanya yang merupakan prosesor rumput laut Indonesia, siap untuk bersaing dan menawarkan produk berstandar internasional kepada dunia. Momentum partisipasi di SIAL InterFood 2018 di Jakarta dipilih sebagai momentum untuk brand launching berdasarkan potensinya sebagai acara dengan skala internasional yang menawarkan kesempatan besar untuk kegiatan ekspor.
Sudari Pawiro dari SMARTFish Indonesia, mengungkapkan bahwa UNIDO melalui program SMARTFish sangat mendukung industri rumput laut di Indonesia agar menjadi lebih kompetitif di pasar global.
"Meskipun Indonesia merupakan penghasil rumput laut terbesar di dunia, tetapi nilai produk ekspor ekstrak rumput laut seperti Carrageenan dari Indonesia, masih dibawah nilai ekspor negara penghasil rumput laut lainnya seperti Tiongkok dan Filipina," ujar Sudari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/11/2018).
Sudari melanjutkan, program SMART-Fish bekerja sama dengan para anggota Astruli dan KKP dalam memperkenalkan metode penanaman rumput laut yang lebih produktif kepada produsen rumput laut di berbagai tempat di Indonesia, meningkatkan efisiensi dalam pengolahan rumput laut, serta proyek pilot untuk Seaweed Trace (external traceability) Bersama dengan 8 perusahaan dan melibatkan lebih dari 3000 petani rumput laut serta mengembangkan merek Indonesia Seaweed.
"Melalui usaha-usaha tersebut, kami percaya bahwa prosesor rumput laut Indonesia dapat menawarkan kualitas produk yang lebih baik dan konsisten, berkelanjutan serta dapat dilacak kepada pasar internasional," tambahnya.
Sementara itu, alasan mengapa rumput laut Indonesia memilih slogan “Natural Binding Solutions to the World”, McDonny, Ketua dari Astruli menjelaskan, ada berbagai alasan mengapa rumput laut Indonesia adalah solusi pengikat alami untuk dunia. Pembeli akan mendapatkan produk rumput laut langsung dari negara sumber yang menghasilkan 75% produksi global tropical seaweed di dunia.
"Ditambah lagi, Indonesia memiliki berbagai prosesor yang berstandar internasional dan menawarkan hydrocolloids Agar dan (semi) refined carrageenan yang berkualitas tinggi," ujar McDonny.
Ia menambahkan, anggotanya memenuhi persyaratan international food safety standards, meningkatkan ketertelusuran produk dan jejak karbon rendah karena rantai pasokan yang pendek. Selain itu, stabilitas harga dan tanggung jawab sosial kepada petani dan masyarakat setempat.
"Jika Anda ingin menemukan lebih banyak manfaat rumput laut Indonesia dan bertemu dengan para pengusaha industry rumput laut Indonesia, datang dan temui kami di acara SIAL InterFood. Kami senang menyambut Anda di acara peluncuran merek dan networking di SIAL InterFood," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh