Ilmuwan Bilang Indonesia Tengah Memimpin dalam Restorasi Terumbu Karang
Dengan deforestasi skala luas, beberapa kota dan sungai paling tercemar di dunia, dan kebakaran hutan yang begitu luas sehingga sering menyelimuti negara-negara tetangga dalam kabut asap, Indonesia adalah salah satu pelanggar lingkungan paling terkenal di dunia.
Tetapi ketika berbicara tentang terumbu karang, negara Asia Tenggara yang mengalami industrialisasi dengan cepat melakukan lebih banyak untuk memulihkan ekosistem laut yang rapuh daripada negara lain mana pun di Bumi, menurut survei yang akan segera dirilis, yang ditunjukkan kepada Al Jazeera di depan publikasi.
Baca Juga: Indonesia Berjanji 2030 Tidak Ada Deforestasi, Ikuti Komitmen 100 Pemimpin Dunia
Studi menunjukkan Indonesia memiliki lebih dari 500 proyek restorasi terumbu karang.
“Dalam beberapa tahun terakhir telah ada upaya besar untuk memulihkan terumbu karang di seluruh dunia. Tapi dalam hal jumlah proyek yang terdokumentasi, Indonesia adalah pemimpin dunia,” kata Tries Razak, ilmuwan yang meneliti restorasi terumbu karang di IPB University Jawa yang memimpin survei tersebut.
“Ini pencapaian yang luar biasa dan sejalan dengan rencana ambisius pemerintah untuk menciptakan 30 juta hektar Kawasan Konservasi Laut untuk memastikan terumbu karang di Indonesia tidak hilang di generasi kita,” tambahnya.
Temuan ini bertepatan dengan laporan yang dirilis oleh Global Coral Reef Monitoring Network awal bulan ini yang menunjukkan pemanasan global membantu memusnahkan 14 persen terumbu karang dunia antara 2009 dan 2018.
Apa yang disebut Segitiga Terumbu Karang di Asia Tenggara, di mana Indonesia berada dan merupakan rumah bagi hampir sepertiga terumbu karang dunia, tidak terkena dampak air yang memanas dan dalam beberapa kasus menunjukkan pemulihan, menurut laporan tersebut.
“Indonesia adalah satu-satunya tempat di dunia di mana sebagian besar penelitian dan restorasi telah dilakukan untuk menstabilkan puing-puing bawah air sejak awal 1990-an,” kata Peter Mumby dari Universitas Queensland, seorang peneliti terkemuka tentang ketahanan ekosistem terumbu karang.
“Mereka jauh di depan Australia,” papar Mumby.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: