Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semarak Black Friday Lalu, Malah Jadi Malapetaka Buat Perusahaan Ini

Semarak Black Friday Lalu, Malah Jadi Malapetaka Buat Perusahaan Ini Amazon boxes are seen stacked for delivery in the Manhattan borough of New York City, January 29, 2016. | Kredit Foto: Reuters/Mike Segar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Black Friday adalah festival belanja yang menawarkan diskon terbesar dalam satu tahun itu, perayaan itu terkenal di Negara Amerika Serikat. Di Indonesia, Black Friday jatuh pada (23/11/2018) lalu. Dengan semaraknya perayaan tersebut, ternyata ada pekerja yang terabaikan oleh perusahaannya, yakni Amazon.

Kesengsaraan Black Friday terhadap Pekerja Amazon

Pekerja di Inggris dan Eropa memprotes kondisi kerja perusahaan e-commerce terbesar Amazon. Dorongan agresif perusahaan terhadap pekerja telah terjadi karena pesanan yang berlebihan pada kesempatan pembelian konsumen Thanksgiving dan Black Friday.

Ratusan pekerja mengadakan demonstrasi oleh GMB Union di lima situs Amazon di Inggris, termasuk Milton Keynes, Warrington, Peterborough, Swansea dan Rugeley hari ini, berpotensi mengeja kekacauan bagi pengecer tentang apa yang dianggap sebagai hari terbesar tahun ini.

Seorang wanita hamil yang bekerja di gudang Inggris mengungkapkan bagaimana dia harus berdiri selama 10 jam terus-menerus untuk bekerja. Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, sekretaris jenderal GMB Tim Roache mengatakan, "Pekerja pabrik Amazon adalah 'bukan robot', meminta perusahaan untuk bernegosiasi dengan serikat buruh."

"Kondisi para anggota kami di Amazon bekerja di bawah ini benar-benar tidak manusiawi," tambahnya. Para pekerja di perusahaannya sedang mematahkan tulang, yang jatuh pingsan dan dibawa pergi dengan ambulans.

“Kami berdiri dan mengatakan cukup sudah, ini adalah orang-orang yang membantu mendatangkan uang untuk Amazon. Orang dengan anak-anak, rumah, tagihan untuk membayar - mereka bukan robot,” jelasnya.

Para pekerja di seluruh dunia telah datang bersama dengan satu pesan untuk miliarder Jeff Bezos. "Kami bukan robot, perlakukan kami dengan martabat dan rasa hormat," kata sebuah video oleh GMB Union di Twitter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: