Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

REI Property Expo 2018 Bukukan Transaksi Rp245 Miliar

REI Property Expo 2018 Bukukan Transaksi Rp245 Miliar Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pameran perumahan bertajuk REI Mandiri Property Expo 2018 berhasil membukukan transaksi Rp245 miliar dengan total 365 unit rumah dan apartemen terjual. Jumlah tersebut masih di bawah  target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp500 miliar. Pameran yang bekerja sama dengan Bank Mandiri ini berlangsung selama delapan hari (17-25 November 2018) dan dihadiri 22.716 orang.

Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata mengatakan, meski di bawah target, pameran ini diharapkan dapat mendorong sektor properti Indonesia menjadi lebih bergairah lagi di tahun-tahun mendatang.

"Properti tidak akan pernah turun. Mungkin pergerakannya kadang lambat, tetapi sektor properti tidak akan pernah berhenti. Ke depannya, properti akan terus menjadi sektor yang menarik baik bagi pengembang, masyarakat, maupun investor," kata Soelaeman di Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Menurut Soelaeman, proyek perumahan untuk kalangan menengah menjadi ceruk terbesar pasar properti saat ini. Kelas menengah Indonesia saat ini diperkiran mencapai 52 juta orang dengan nilai konsumsi mencapai 43%. "Ini tentu menjadi pasar yang cukup besar bagi kalangan properti," ucapnya.

Sementara itu, lanjut dia, pemerintah telah mengeluarkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebagai upaya untuk mewujudkan program nasional pembangunan sejuta rumah di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). KPR FLPP memberikan kesempatan kepada masyarakat berpenghasilan antara Rp2,5–Rp4 juta untuk memiliki rumah yang layak huni.

Selain itu, kebijakan Loan to Value (LTV) juga menjadi salah satu faktor yang ikut mendorong pertumbuhan pasar properti di Indonesia. Kebijakan relaksasi LTV yang dirilis oleh Bank Indonesia memungkinkan perbankan untuk lebih fleksibel dalam menentukan kebijakan terkait LTV.

"Hal ini ikut mendorong masyarakat untuk semakin mudah memiliki rumah karena rasio LTV yang lebih longgar bisa memperkecil nilai uang muka yang harus disediakan konsumen untuk pembelian rumah pertama mereka," tambahnya.

Di samping itu, proyek-proyek infrastruktur yang giat dibangun pemerintah juga menjadi magnet tersendiri bagi proyek properti. Kemudahan transportasi umum menjadi salah satu nilai jual yang ditawarkan pengembang kepada konsumen potensial mereka.

"Konsep Transit-Oriented Development (TOD) memudahkan masyarakat untuk bergerak dari rumah ke tempat bekerja dan sebaliknya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: