Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menyarankan Aksi Kontemplasi 212 yang merupakan tandingan dari Reuni 212 dapat ditunda. Atas saran tersebut Kapitra Ampera selaku penggagas siap untuk mengikuti hal itu.
Kapitra mengatakan, pihaknya tak ingin terjadi bentrok antar umat Islam. Karena itu menunjukkan wajah Islam yang ramah dan damai. Olehnya itu, bakal mengikuti saran pihak kepolisian untuk menunda aksi tandingan tersebut.
"Ya kalau gitu, terpaksa kita harus setuju. Karena kalau aparat sudah mengeluarkan saran seperti itu, tentu harus menjadi prioritas kita pertimbangkan. Apalagi kalau sudah ada analisa intelijen dan sebagainya," ujar Kapitra di Jakarta, Jumat (30/11/2018).
"Saya juga tidak ingin ada bentrok dan sebagainya. Kita ingin menunjukkan kedamaian Islam," tambahnya.
Menurut Kapitra, pilihan politik setiap umat Islam boleh berbeda-beda. Namun, perbedaan itu jangan sampai meruntuhkan persaudaraan sesama muslim.
"Pilihan politik berbeda itu biasa, boleh. Tapi ukhwah islamiyah tidak boleh terpecah-pecah karena politik. Kita ingin semua damai, kita ingin membesarkan agama," katanya.
Saran mengenai penundaan Aksi Kontemplasi 212 itu disampaikan setelah polisi mendapatkan analisis intelijen. Alasannya, kegiatan tersebut berbarengan dengan Reuni 211.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim