Trump Ngotot Tarik Pasukan AS dari Suriah, Menhan AS Putuskan Mundur
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengundurkan diri pada Kamis (20/12/2018) ketika Presiden Donald Trump menghadapi reaksi keras di dalam dan luar negeri atas keputusan mendadaknya untuk menarik semua pasukan AS dari Suriah.
Trump dengan gigih membela penarikan pasukan AS yang mencapai jumlah lebih dari 2.000 orang dari Suriah, dan bersumpah bahwa Amerika Serikat tidak akan lagi menjadi "polisi Timur Tengah" dan bersikeras bahwa gerakan Islamic State telah dikalahkan.
Mattis, seorang pensiunan jenderal yang dilihat sebagai kekuatan moderat pada presiden yang sering impulsif, membuatĀ sedikit upaya untuk menyembunyikan ketidaksetujuannya dengan Trump.
"Karena Anda memiliki hak untuk memiliki Menteri Pertahanan yang pandangannya lebih selaras dengan Anda," ujar Mattis dalam sepucuk surat kepada Trump, seperti dikutip dari Channel NewsAsia, Jumat (21/12/2018).
"Saya percaya itu tepat bagi saya untuk mundur dari posisi saya," tuturnya.
Mattis memuji koalisi untuk mengalahkan Islamic State dan juga membela NATO, aliansi militer antara Amerika Utara dan Eropa yang efektivitas biayanya telah dipertanyakan oleh pengusaha yang sekarang menjadi presiden AS.
Pengunduran diri itu terjadi ketika The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump juga mempertimbangkan penarikan besar-besaran dalam operasi AS yang jauh lebih besar, yaitu di Afghanistan.
Mattis akan menjabat hingga akhir Februari, memberikan Trump jendela pendek untuk menunjuk penerus Mattis yang dapat dikonfirmasi oleh Senat.
Hanya beberapa jam sebelumnya, Trump mengambil Twitter untuk memukul sekutu sering diketahui mengingini pekerjaan, Senator Lindsey Graham, setelah anggota parlemen juga mempertanyakan kebijaksanaan keluar dari Suriah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: