Kenaikan Suku Bunga Buat Daya Tarik Obligasi Turun

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat jika hingga akhir November ini, penerbitan obligasi sebesar Rp100,8 triliun. Diperkirakan hingga penghujung tahun ini, penerbitan obligasi hanya senilai Rp135 triliun. Padahal, di awal tahun, Pefindo memperkirakan penerbitan obligasi sebesar Rp150 triliun.

"Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kerap menaikkan suku bunga acuannya membuat daya tarik obligasi menjadi menurun," kata Direktur Utama Pefindo, Salyadi Saputra di Jakarta, Jumat (22/12/2018).

Ia menuturkan jika hingga saat ini, sudah ada 100 perusahaan lebih yang tercatat di pasar surat utang yang mencakup emiten obligasi korporasi dan sukuk.

"Itu sebagian besar berasal dari industri perbankan dan perusahaan pembiayaan," tegas dia.

Salyadi menyebutkan bahwa rekor tertinggi penerbitan obligasi di 2017 menembus Rp155,7 triliun. Pada tahun politik mendatang, pasar obligasi kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun ini.

"Untuk penerbitan obligasi di 2019, kami proyeksi mencapai Rp135,2 triliun. Masih lebih rendah dari 2017 lalu yang menembus Rp155,7 triliun. Sedang di tahun ini, kemungkinan akan mencapai Rp135 triliun," pungkasnya.