Startup Carta Capai Valuasi Hingga Rp11 Triliun dengan Pendanaan Seri D
Startup Carta mengumumkan pendanaan seri D senilai US$80 juta dengan nilai valuasi US$800 juta (sekitar Rp11,5 triliun). Putaran itu membawa total dana Carta menjadi US$147,8 juta (sekitar Rp2,13 triliun).
Perusahaan yang sebelumnya bernama eShares itu mengumpulkan modal dari investor utama Meritech dan Tribe Capital, serta investor lain yang berpartisipasi, yakni Spark Capital, Menlo Ventures, dan Union Square Ventures.
Pendiri Carta Henry Ward mengatakan, "Kami telah mengubah cara kerja manajemen kepemilikan untuk perusahaan swasta, mempopulerkan sekuritas elektronik, dan perangkat lunak tabel, dikombinasikan dengan 409A yang siap audit. Tapi, ambisi kami jauh lebih dari sekadar mendukung perusahaan swasta yang didanai oleh ventura."
Didirikan pada 2012, perusahaan yang berbasis di Palo Alto itu berencana menggunakan investasi terbaru untuk mengembangkan produk dan layanan agen transfer, serta administrasi ekuitas mereka untuk lebih mendukung startup yang ingin melakukan IPO. Ini juga akan menciptakan produk tambahan bagi investor untuk mengumpulkan data dari perusahaan portofolio mereka dan mengelola back office.
Tribe Capital, perusahaan modal ventura baru yang diluncurkan oleh Arjun Sethi, sebelumnya juga berhasil memimpin investasi Capital Social di Carta. Bersama dengan Jonathan Hsu dan Ted Maidenberg, ketiga mantan mitra di Capital Social itu beralih dari modal ventura tradisional ke perusahaan induk teknologi. Tribe dilaporkan sedang mengumpulkan dana debut senilai US$200 juta.
Saat ini, Carta mengelola US$500 miliar dalam ekuitas dengan pelanggan, seperti Robinhood, Slack, Wealthfront, Squarespace, dan Coinbase. Tahun ini, Carta menambah jumlah karyawan dari 310 menjadi 450 karyawan. Mereka juga meluncurkan manajemen dewan dan portofolio produk insight dan menyelesaikan studi dalam kemitraan dengan Angels yang menyoroti kesenjangan ekuitas utama pada karyawan perempuan startup tersebut.
Studi yang dirilis pada September lalu mengungkapkan, perempuan hanya memiliki 9% dari ekuitas, meskipun jumlah karyawan pemegang ekuitas startup berjumlah 35%. Selain itu, ada 13% perempuan yang mendirikan startup, tetapi hanya 6% yang memiliki ekuitas pendiri (sekitar US$0,39).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti