Mungkin Anda pernah mendapati berbagai pesan di kotak masuk email yang isinya bahwa pengirim telah menginfeksi komputer dengan meretas akun atau menempatkan Malware di situs porno yang Anda kunjungi.
Pesan-pesan yang diterima Anda mungkin bernada seperti "Saya meretas kotak surat ini dan menginfeksi sistem operasi Anda dengan virus ..." atau "Saya adalah bagian dari kelompok peretas internasional. Seperti yang bisa Anda tebak, akun Anda telah diretas ..."
Pengirim tampaknya telah mendapatkan kontak email, jejaring sosial, pengirim pesan instan, dan catatan kontak telepon Anda. Mereka juga seolah memiliki akses total ke perangkat dan mungkin melakukan pembajakan pada webcam untuk menunjukkan video rekaman bahwa Anda sedang menonton sesuatu pada situs porno.
Para pelaku kejahatan siber ini akan mengancam untuk mengirim video ke semua teman dan kolega Anda. Mereka lantas mengancam Anda untuk mentransfer sejumlah cryptocurrency ke dompet anonim.
Beberapa pelaku kejahatan akan memberi Anda tenggat waktu selama beberapa hari, mengaku tahu persis kapan Anda membuka email, yang konon mengandung piksel pelacakan yang memungkinkan mereka memonitor status pesan.
Dalam beberapa kasus, sebagai upaya mereka meyakinkan Anda akan keberadaan video berbahaya yang akan disebarluaskan, Anda akan diminta untuk membalas pesan tersebut atau jika tidak, video akan disebarluaskan.
Tenang, Tidak Ada yang Merekam Anda!
Pada kenyataannya, tidak ada virus yang mematikan maupun video yang memalukan. Bagaimana seseorang dapat mengetahui kata sandi Anda? Sederhananya, peretas mendapatkan salah satu dari banyak basis data akun pengguna dan kata sandi yang tersedia di darknet yang bocor dari berbagai layanan online. Di Amerika Serikat sendiri, tidak kurang dari 163 juta catatan pengguna berada dalam bahaya hanya dalam tiga kuartal pertama 2017.
Email yang Anda terima dikirim ke ribuan, bahkan jutaan orang, dengan kata sandi penerima (dan detail pribadi lain) secara otomatis tergabung dalam pesan dari basis data. Walaupun hanya beberapa lusin dari penerima yang membayar tebusan, itu akan menjadi keuntungan besar bagi para scammer.
Hal yang sama juga berlaku, saat mereka mengancam untuk membagikan rekaman video Anda menonton, kepada beberapa teman sebagai bukti. Hanya sedikit orang yang ingin memverifikasi kebenaran ancaman tersebut, sebagian besar lebih memilih untuk tidak mengambil risiko, seperti melakukan pendekatan demi mengungkap rahasia tersebut.
Cara untuk Tetap Aman
Untuk menghindari menjadi korban penipuan Ransomware, Anda harus berhati-hati dan mengikuti beberapa langkah sederhana berikut:
- Jangan panik.
- Jangan membayar uang tebusan.
- Jangan menanggapi email tebusan, Anda hanya akan memvalidasi alamat Anda dan memberikan para pelaku kejahatan lebih banyak kesempatan untuk mencuri data.
- Jangan ikuti tautan dalam pesan semacam itu karena Anda akan dibombardir dengan berbagai jenis iklan tidak jelas, bahkan mungkin benar-benar menginfeksi komputer Anda dengan virus.
Apa yang harus dilakukan?
- Catat kata sandi yang dikirim dalam email tebusan, dan ubah segera di situs web mana pun yang Anda gunakan. Ketika Anda akan memperbaharuinya, pilihlah kata sandi yang lebih kuat.
- Gunakan pengelola kata sandi yang andal, seperti Kaspersky Password Manager untuk menyimpan kata sandi yang kuat dan sulit diingat.
- Pasang antivirus tepercaya untuk menjauhkan Malware dari sistem Anda dan melakukan pengaturan demi menghilangkan semua kekhawatiran tentang pembajakan webcam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: