Rapper Marzuki Mohamad alias Kill The DJ memprotes lirik lagu 'Jogja Istimewa' dipakai untuk mendukung Capres Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, mengimbau pendukungnya meminta maaf pada Kill The DJ.
"Saya sarankan kepada teman-teman emak-emak di Jogja tinggal minta maaf dan tidak lagi mempergunakan lagu itu karena pemilik lagu asli sudah protes dan menyatakan mendukung pasangan 01 (Jokowi-Ma'ruf Amin). Ya sudah, cari lagu baru," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Andre menambahkan, lagu tersebut dibuat karena semangatnya pendukung Prabowo. Oleh sebab itu, ia menyarankan pendukungnya mencari lagu lain.
"Mungkin terlalu bersemangat, tetapi tidak melihat kondisi dulu, tidak melihat aturan dulu. Seperti di Solo, jadi yang kena protes kami (BPN Prabowo-Sandiaga). Itulah dinamikanya, begitu semangat relawan," jelasnya.
Sebelumnya, dalam akun Instagramnya, Kill The DJ menegaskan, tidak pernah memberikan izin lagunya dicatut pendukung Prabowo maupun Joko Widodo (Jokowi). Bahkan bisa memperkarakan hal ini ke ranah hukum.
"Bahwa saya tidak akan pernah memberikan izin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye Pilpres, baik itu pasangan nomor urut 01 maupun 02," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim