Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, kerja sama perusahaan patungan atau joint venture hilirisasi batu bara menjadi Dimethylether (DME) di Peranap, Riau, yang hari ini, Rabu (16/1/2019) disepakati akan dipatok dengan harga murah.
"Pertamina dengan Bukit Asam serta Air Products and Chemicals adalah langkah strategis bagi semua pihak. Baik untuk negara maupun masyarakat karena dijamin harganya akan lebih murah dibandingkan elpiji. Namun, untuk berapa harga pastinya kami masih kaji," katanya di Jakarta Pusat.
Ia melanjutkan, nantinya kerja sama produksi DME ini akan mengurangi sebagian besar kebutuhan LPG impor sebagai bahan bakar rumah tangga. "Masih impor sebanyak 70% LPG. Data terakhir 2017, konsumsi penggunaan LPG tidak kurang dari 7,11 juta atau 5 ton LPG," tambahnya.
Seirama, Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin mengatakan bahwa dengan adanya hilirisasi batu bara ini secara langsung dapat menghemat devisi negara.
"Hilirisasi yang dilakukan PTBA ini diperkuat dengan total sumber daya batu bara sebesar 8,3 miliar ton dan total cadangan batu bara sebesar 3,3 miliar ton," katanya kepada awak media.
Ia menargetkan, pabrik ini akan beroperasi pada 2020. Saat ini, progres kerja sama masih di tahap pengkajian atas studi kelayakan dan pemilihan teknologi, serta penentuan komposisi saham.
"Sekarang masih kami kaji berapa angka tepatnya. Semua akan diputuskan setelah visibility study selesai. Baru setelah itu dilanjutkan tahap berikutnya," pungkas Arviyan.
Adapun, join venture ini merupakan kerja sama antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero), dan Air Products and Chemicals Inc yang sepakat menandatangani pokok-pokok perjanjian pembentukan perusahaan patungan hilirisasi mulut tambang batu bara PTBA di Peranap, Riau.
Nantinya, melalui teknologi gasifikasi, batu bara akan diubah menjadi syngas yang kemudian akan diproses kembali menjadi produk akhir (jadi). PTBA akan menyuplai batu bara dari area tambang Peranap ke perusahaan patungan untuk diolah menjadi produk akhir yang akan dibeli Pertamina. Sementara itu, optimasi desain teknologi pengolahan akan dilakukan oleh Air Products and Chemicals Inc.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadya Zul El Nuha
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: