Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebanyak 1.253 Pendaftar Ikuti Ujian Masuk Universitas Pertamina

Sebanyak 1.253 Pendaftar Ikuti Ujian Masuk Universitas Pertamina Ujian Masuk Universitas Pertamina (UMUP) Periode Januari 2019. | Kredit Foto: Universitas Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka memaksimalkan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi iklim Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kompetitif, Universitas Pertamina melaksanakan Ujian Masuk Periode Januari Tahun Ajaran 2019/2020 pada tanggal 20 Januari 2019. Ujian Masuk Universitas Pertamina (UMUP) Periode Januari 2019 dilaksanakan serentak di 16 kota besar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, yakni: Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.

Sebanyak 1.253 orang tercatat mendaftarkan diri untuk mengikuti Ujian Masuk Universitas Pertamina (UMUP) Periode Januari Tahun Ajaran 2019/2020 dimana terdapat 15 Program Studi di Universitas Pertamina, yakni: Teknik Perminyakan, Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Teknik Kimia, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Logistik, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Ilmu Komputer, Kimia, Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Manajemen dan Ekonomi.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Ichsan Setya Putra , menyatakan bahwa Ujian Masuk Universitas Pertamina Tahun Ajaran 2019/2020 rencananya akan dilaksanakan dalam beberapa periode.

“Kami memberikan kesempatan kepada siswa/i berpotensi dari seluruh Indonesia untuk bergabung dan menjadi generasi terdidik yang akan berkontribusi bagi kemajuan perekonomian bangsa di era Masyarakat Ekonomi ASEAN", ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Ia melanjutkan, guna menjawab tantangan akan kesiapan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kempetitif di level global, Universitas Pertamina memberikan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri.

"Hal ini ditopang dengan hadirnya dua mata kuliah wajib bagi seluruh program studi guna meningkatkan kemampuan berfikir mahasiswa yakni Critical Thinking dan Creative Problem Solving," tambahnya.

Sementara itu, lanjutnya, untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan interaksi dengan berbagai budaya, Universitas Pertamina secara rutin mendorong mahasiswa mengikuti program student exchange melalui kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi Luar Negeri terbaik di Amerika, Eropa, Asia dan Australia.

Dengan atap korporasi yakni PT Pertamina (Persero), Universitas Pertamina juga memberikan akses di bidang teknologi dan bisnis energi kepada seluruh mahasiswa melalui kesempatan melakukan kerja praktek di PT Pertamina (Persero) serta anak perusahaannya, kolaborasi penelitian dengan PT Pertamina (Persero), dan bimbingan akademik dari para praktisi profesional PT Pertamina (Persero).

Sebagai informasi, sejak diresmikan pada Tahun 2015, ASEAN Economic Community (AEC) atau MEA tidak hanya menjadi tujuan integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga diyakini sebagai pintu gerbang bagi ASEAN untuk menjadi kawasan yang kompetitif dan dinamis. MEA mengukuhkan empat pilar yang menjadi sasaran utamanya, yakni: free flow of goods, free flow of services, free flow of investment, dan free flow of skilled labour &  free flow of capital.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN, Indonesia dapat memanfaatkan peluang persaingan tenaga kerja terampil. Di bidang pendidikan, MEA juga diharapkan mampu membawa dampak yang signifikan terhadap pengembangan keilmuaan berbasis penelitian di Indonesia sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: