Entah keberanian apa yang dimiliki Erik Finman, remaja berusia 18 tahun yang berinvestasi di Bitcoin. Di usianya yang masih belia, Finman resmi dinobatkan sebagai The World’s Youngest Bitcoin Millionaire karena bitcoin.
Beberapa tahun silam, dirinya sempat bertaruh dengan orang tuanya. Finman berkata, apabila dirinya berhasil menjadi miliarder di usia 18 tahun, ia tidak perlu lagi berkuliah. Dewi fortuna rupanya memang berpihak pada dirinya, ia pun memenangkan taruhan itu dan tidak perlu lagi berkuliah.
“Saya dengan bangga mengatakan saya berhasil, dan saya tidak harus kuliah,” ujar Finman yang dilansir dari CNBC (22/1/2019).
Pada Mei 2011, ia memulai investasi. Saat itu usianya baru genap 12 tahun. Uang yang dia gunakan untuk berinvestasi adalah hadiah ulang tahun dari Nenek dan Kakaknya, Scott, berjumlah Rp10 juta. Akhirnya, uang itu ia gunakan untuk membeli bitcoin. Setelah berjalan selama setahun, tidak disangka nilai uang itu meningkat pesat, sekitar US$1.200 per koin. Tanpa berpikir panjang, FInman pun memutuskan untuk menukarkan miliknya di akhir 2013, dan berhasil meraih US$100.000.
Setelah berhasil meraih kocek sebesar itu, ia memutuskan untuk mendirikan perusahaan Pendidikan online bernama Botangle. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk membantu siswa-siswa yang frustasi terhadap lingkungan sekolah, dan menemukan guru yang cocok untuk itu.
Selain itu, dana tersebut juga ia gunakan untuk pindah ke Silicon Valley, melakukan hal-hal menyenangkan seperti menemui co-founder Reddit, Alexis Ohanian, dan berlibur. Tapi di usianya yang masih belasan, ia mengaku sulit mendapat investor yang menganggap usahanya serius.
Penantiannya pun berakhir, akhirnya ada orang yang percaya pada teknologi Botanglenya dan memutuskan untuk membelinya pada Januari 2015. Investor tersebut memberika tawaran kepada Finman harga $100.000 atau 300 keping bitcoin. Meskipun bitcoin mengalami penurunan saat itu di angka kurang dari $200 per koin, ia tetap mengambil bitcoin sebagai imbalan karena percaya bahwa bitcoin akan menjadi “sesuatu yang besar” di masa depan.
Dugaan Finman benar, nilai bitcoin terus melonjak naik hingga akhirnya pertengahan 2017 menyentuh US$2.800 per koin dan ia memiliki total sebanyak 403 koin. Itu belum termasuk dengan investasinya, yang tidak begitu banyak, di mata uang kripto lainnya seperti litecoin dan Ethereum.
Dengan kekayaannya itu, kini Finman bisa melakukan apa saja yang ia inginkan meski tak memiliki gelar pendidikan. Dia mengurus keluarganya dan investasi bitcoin pribadinya. Tak hanya itu, Ia juga menyibukkan diri di hal lain, termasuk bekerja dengan NASA dalam peluncuran sebuah roket melalui proyek ElaNa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: