Besarnya jumlah penduduk muda benar-benar menjadi berkah bagi Indonesia. Salah satunya ialah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi domestik, lantaran mendominasi aktivitas konsumsi rumah tangga seperti restoran, makanan dan hotel.
Bank Indonesia (BI) menyebut generasi Y atau milenial dan generasi Z (Gen Z) menjadi penopang bagi konsumsi rumah tangga, yang merupakan tumpuan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia (BI) Erwindo Kolopaking mengatakan, konsumsi rumah tangga juga masih akan menjadi sumber utama produk domestik bruto (PDB) di Indonesia ke depannya. Di kuartal III 2023, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,06 persen year on year (yoy) dan memiliki andil 62,62 persen ke PDB.
"Kita masih melihat konsumsi rumah tangga masih jadi penopang dan itu terutama dari konsumsi, di mana kemudian kaitannya dengan restoran, makanan minuman, dan kegiatan aktivitas ini bersumber dari Gen Y dan Gen Z, salah satu source pertumbuhan ekonomi saat ini," ujar Erwindo saat media gathering di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, akhir pekan kemarin. Baca Juga: Jagain Rupiah, 3 Faktor ini Wajib Dipelototi BI
Apalagi, lanjut Dia, adanya kemudahan transaksi pembiayaan dari sektor non bank yang sangat akrab dengan milenial dan gen Z juga membuat ekonomi bergerak.
Oleh sebab itu, Dia menjelaskan, Indonesia sangat diuntungkan dengan banyaknya penduduk yang berusia produktif. Sementara di beberapa negara maju justru menghadapi banyaknya penduduk yang menua atau aging population.
"Indonesia ini beruntungnya memiliki komposisi usia produktif sangat tinggi, di negara-negara maju sangat rendah," tandasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2023 sebesar 4,94 persen (yoy), melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu 5,73 persen (yoy). Baca Juga: Bank Indonesia Terbitkan SVBI dan SUVBI, Manfaatkan Momentum Cash is the King!
Dari komponen pengeluaran PDB, konsumsi rumah tangga memiliki andil 52,62 persen ke PDB, disusul PMTB 29,68 persen, ekspor 21,26 persen, konsumsi pemerintah 7,16 persen, konsumsi LNPRT 1,21 persen, dan impor andilnya minus 19,57 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement