Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Prabowo 'Ngotot', Tabloid Indonesia Barokah Mengandung Provokasi

Tim Prabowo 'Ngotot', Tabloid Indonesia Barokah Mengandung Provokasi Kredit Foto: Antara/Meli Pratiwi
Warta Ekonomi, Semarang -

Juru bicara Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Jateng, Sriyanto Saputro, menyayangkan pernyataan Bawaslu Blora yang menyebut tabloid Indonesia Barokah tidak mengandung unsur ujaran kebencian.

Menurutnya, Bawaslu Blora seharusnya berkoordinasi dengan tingkat Jawa Tengah atau pusat jika tidak memahami hal tersebut. Sebab baginya penanganan harusnya menggandeng dewan pers karena menyangkut media.

"Kami sangat menyayangkan, apakah Bawaslu termasuk lembaga, harusnya koordinasi dengan tingkat nasional di dewan pers. Kalau di Blora ndak mudeng, kan bisa minta bantuan ke Jawa Tengah atau pusat," ujarnya di Semarang, Rabu (23/1/2019).

Sriyanto menegaskan, tabloid tersebut jelas provokatif. Karenanya mempertanyakan apakah sikap Bawaslu Blora akan serupa jika isi tabloid justru sebaliknya.

"Misal ada tabloid memuji alumni 212 kemudian kontra informasi yang ditulis seperti itu (di Indonesia Barokah), apakah sikap Bawaslu Blora akan seperti itu? Itu keputusan terburu-buru," terangnya.

Karena itu, ia meminta anggota Bawaslu Blora mendalami undang-undang pers agar tidak salah ambil langkah menangani hal serupa. Sebab dari artikel yang dimuat di tabloid itu sudah tergolong provokatif.

"Saya sayangkan sikap Bawaslu Blora, itu tabloid provokatif jelas. Itu bahkan memecah belah umat. Pelajari Undang-undang Pers," imbuhnya.

Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Blora, Sugie Rusyono, menegaskan hasil rapat menyimpulkan bahwa tabloid Indonesia Barokah tidak mengandung unsur ujaran kebencian. Tabloid itu hanya memuat rangkuman informasi dari media mainstream serta memuat sebuah fakta dan bukan hoax.

"Jadi hasil rapat tadi malam kami fokus pada pembahasan isi konten. Dari 3 unsur yang ada, kita simpulkan tabloid ini tidak mengandung unsur ujaran kebencian. Isi tabloid itu merupakan rangkuman beragam informasi dari media dan itu merupakan fakta," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: