Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Caleg PKB Sebut Durian Natuna Bisa Go International

Caleg PKB Sebut Durian Natuna Bisa Go International Kredit Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para calon anggota legeslatif yang ingin duduk di kursi parlemen berlomba-lomba menawarkan program untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satunya caleg asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Basyid Has. Calon anggota DPR RI Dapil Kepulauan Riau ini menyebut durian asal Natuna dapat go international

Abdul menyebutkan, sebagai negara tropis, Indonesia melimpah beraneka ragam buah, seperti durian, mangga, duku, manggis, salak, dan pisang. Buktinya pada saat musim buah tertentu, panen buah begitu banyak hingga harganya sangat murah jika dijual di pasar lokal saja. Padahal buah-buah itu seharusnya menjadi produk unggulan untuk menembus pasar ekspor. 

"Seperti di Pulai Natuna saat ini sedang panen durian, tapi sayang banyak yang tidak terjual, padahal buah ini kan sebetulnya disukai banyak orang," ungkap Abdul Basyid kepada wartawan, Selasa (5/2/2019).

Baca Juga: Penumpang Keluar Pesawat, Sriwijaya Air: Angkut Durian Tak Langgar Aturan

Naik turunnya, lanjut Abdul Basyid, harga komoditas dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan buah. Ketika penawaran berlebih sementara permintaan kurang, maka harga akan anjlok. Karena itu diperlukan inovasi bagaimana permintaan tidak pernah turun, yakni dengan menawarkan ke pasar ekspor

Abdul Basyid juga menyebut dari tahun ke tahun perkebunan durian di Natuna mengalami kemunduran. Salah satu penyebabnya durian Natuna tidak setenar durian dari daerah lain, seperti durian Medan dan durian Palembang. Padahal kalau dari rasa, setiap daerah memiliki rasa yang khas dan tidak kalah enaknya. 

"Makanya, masyarakat di sana harus dibantu dalam hal pemasaran bagaimana mengenalkan durian di sana ke pasar ekspor," imbuh Abdul Basyid. 

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PKB Kepulauan Riau ini juga menambahkan, promosi produk pertanian di Kepri saat ini sangat sedikit intensitasnya dibandingkan perdagangan dan pariwisata. Hal itu harus menjadi pekerjaan rumah pemangku kebijakan agar semua masyarakat Kepri dapat merasa kesejahteraan. Termasuk dirinya, sebagai anggota legeslatif, akan mendorong adanya kebijakan yang mampu menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: