PT Bumi Resources Tbk (BUMI) optimis jika pada tahun 2023 atau paling lambat 2024 utang perseroan yang saat ini mencapai senilai US$1,6 miliar akan menyusut 80% atau US$1,28 miliar menjadi US$320 juta.
Presiden Direktur Bumi Reources, Saptari Hoedjaja mengatakan bahwa hal tersebut akan terjadi jika setiap tahun perseroan bisa membayar utang senilai US$250 juta.
"Restrukturisasi utang sudah selesai, tinggal bayar. Nah bayar utang itu dari hasil produksi. tahun kemarin kan US$250 jutaan, tahun in juga segitu. Kalau tahun ini sama (bayar US$250 juta) US$1,2-1,3 miliar tinggal. Kemungkinan selesai 2023/2024," ucapnya, di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Bahkan, pria yang diakrab disapa Ari tersebut yakin, jika perusahaan yang masih di bawah naungan Bakrie Grup tersebut akan bisa membagikan dividen kepada para pemeganga saham setelah 80% utang dibayarkan. Namun, pihaknya masih harus membicarakan rencana tersebut dengan para kreditur.
"Pembagian dividen 2 atau 3 tahun lagi kita mau bicara dengan kreditur dulu karena diaturnya begitu perjanjiannya. Jadi estimasi utang 80% sudah terbayar itu dalam waktu 2-3 tahu. Itu itungan utang dari 2018,' ucapnya.
Sekadar informasi, hingga kuartal III-2018 total liabilitas BUMI tercatat sebesar US$ 3,31 miliar. Turun dari periode Desember 2017 yang sebesar US$ 3,41 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: