Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melambatnya Ekonomi Tak Pengaruhi BMT Sidogiri Tingkatkan SHU

Melambatnya Ekonomi Tak Pengaruhi BMT Sidogiri Tingkatkan SHU Kredit Foto: KSPPS BMT UGT Sidogiri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski dihadapkan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional  yang melambat, tidak lantas membuat kinerja Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT UGT Sidogiri - kabupaten Pasuruan, Jawa Timur merosot dalam memberikan pelayanan. 

Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2018 yang diselenggarakan KSPPS beberapa waktu lalu di Pasuruan, Jawa Timur,  KSPPS mampu membuktikan Sisa Hasil Usaha (SHU) setelah zakat dan beban akhir tahun sebesar Rp71, 775 miliar. Dengan jumlah SHU tersebut, menurut ketua pengurus KSPPS BMT UGT Sidogiri, Mahmud Ali Zain, membuat KSPPS BMT UGT Sidogiri tahan banting terhadap melambatnya ekonomi. 

"Pendapatan SHU tersebut tidak merosot sama sekali, tahun kemarin 15,02 % dan tahun sekarang 15,01. Jadi tidak merosot tajam, apalagi dengan kondisi ekonomi yang melambat saat ini," ungkapnya.

Selain pendapatan SHU yang signifikan, jumlah aset KSPPS BMT UGT Sidogriri juga mengalami kenaikan sebesar Rp2,254 triliun. Dengan jumlah asset terbesar tersebut, KSPPS BMT UGT Sidogiri dinobatkan sebagai koperasi syariah terbesar di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Regulasi Perkoperasian Diminta Tidak Mengunci Perkembangan Koperasi

Sementara dalam kinerja keuangan lainya, koperasi yang memiliki jumlah anggota 18.060 orang dan memiliki kantor cabang dan cabang pembantu 288 kantor di Jawa dan luar Jawa tersebut, memiliki non performing  financing (NPF) sebesar 2,61 persen di tahun 2017. Serta financing to deposit ratio (FDR) sebesar 74,13 persen,  capital adequacy ratio (CAR) 18,58 persen dan return on equity (ROE) 20,63 persen di tahun yang sama.

"Dengan pencapaian ini kami berharap agar kinerja tersebut terus dipertahankan oleh pengurus dan pengelola KSPPS BMT UGT Sidogiri," terang Alim

Untuk mengembangkan pembiayaan kepada para anggota pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), KSPPS BTM UGT Sisi guru juga menjalankan  kemitraan dengan bank syariah, seperti Bank Syariah Mandiri (BSM), BCA Syariah,  BRI Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, BPD Jatim Syariah danBank DKI Syariah. 

Selain bank syariah, KSPPS BMT Sidogiri juga terlibat menyalurkan dana program Ultra Mikro (UMI) Kementerian Keuangan, dimana sejak diluncurkan program tersebut KSPPS BMT UGT Sidogiri telah mampu menyalurkan program UMI Rp50 miliar kepada para anggotanya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga, turut mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh KSPPS BMT Sidogiri. Menurutnya, kenaikan produk domestic bruto (PDB) yang terjadi saat ini tidak lepas dari andil koperasi syariah KSPPS UGT Sidogiri, Pasuruan.

"Jadi pertumbuhan PDB koperasi hanya 1,7 persen kini menjadi 4,1 persen tidak lepas dari kontribusi kinerja usaha yang dijalankan oleh KSPPS BMT Sidogiri," tandasnya.

Selain mendorong agar koperasi syariah terus meningkatkan pertumbuhan PDB, Menkop dan UKM berharap agar kualitas KSPPS terus diperhatikan. Menurutnya, dengan koperasi yang berkualitas akan berdampak terhadap pemerataan dan kesejahteraan para anggota. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: