Pengusaha Software Beralih Jadi Pengusaha Air Minum, Malah Makin Tajir
Setelah Jose Fernandez menjual perusahaan perangkat lunaknya yang berfokus pada hukum pada tahun 2011, ia terjun ke industri yang sepenuhnya baru, yakni air kemasan. Itu semua berdasarkan firasatnya yang mengatakan bahwa air alkali (dengan tingkat pH yang lebih tinggi) akan menjadi hal besar berikutnya dalam konsumsi H2O.
Firasatnya ternyata benar, karena perusahaannya, TEN Spring Water, telah melihat pendapatan tumbuh 100 persen dari tahun ke tahun, dengan pendapatan diperkirakan antara $7 juta dan $9 juta tahun ini mengutip dari Entrepreneur (26/2/2019) dan TEN juga sekarang dijual di 8.000 toko AS.
Baca Juga: Gile! Berusia 27 Tahun, Wanita Ini Berhasil Dirikan Startup Valuasi $1 Miliar
"Masuk ke industri yang tidak saya ketahui, itu sulit," kata Fernandez, "kamu harus memiliki peti perang yang sangat besar untuk melakukannya." Terlebih lagi dia mendanai sendiri perusahaannya itu.
Fernandez menjadi tertarik pada air alkali setelah melihatnya di rak-rak di Florida, tetapi ia memperhatikan semua produk dibuat dengan air keran atau air keran reverse-osmosis. Dia pikir mata air dengan pH tinggi akan menjadi produk yang lebih menarik. Jadi dia dan rekan-rekannya mulai memanggil mata air alami yang mengemas dan memberi label air untuk mereka. Perusahaan sekarang mempekerjakan empat mata air.
Baca Juga: Wow!! 9 Perempuan Ini Jadi Orang Terkaya di Dunia Sebab Teknologi, Hartanya "Wow Banget"
Dengan produk di tangan, Fernandez mulai mendekati pengecer kecil untuk menjual air mereka, akhirnya mencetak kemitraan dengan UNFI, distributor makanan utama.
"Mendapatkan janji adalah tantangan, kecuali Anda tahu orang yang tepat dan memiliki cerita dan produk yang bagus," kata Fernandez, "Anda harus bisa membuktikan itu, dan bersabar.”
Jadi apa yang dia lihat sebagai perbedaan terbesar antara bisnis lamanya dalam perangkat lunak dan penjualan air?
"Saya dulu menjual perangkat lunak seharga $1.000. Sekarang saya menjual sebotol air seharga satu dolar," katanya, "ketika Anda mengembangkan perangkat lunak, ada daftar bug panjang yang tidak pernah berakhir. Anda tidak dapat melakukannya dengan barang-barang ini."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: