- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Trio Menteri Jokowi Saksikan Pencanangan Industri Hilirisasi Batubara Bukit Asam
Anggota Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor Tambang yakni PT Bukit Asam Tbk., melangsungkan pencanangan industri hilirisasi Batubara yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Minggu (3/3/2019).
Dalam acara tersebut disaksikan langsung oleh tiga Menteri Kabinet Kerja, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, pencanangan pabrik hilirisasi batubara ini merupakan kelanjutan dari Head of Agreement Hilirisasi Batubara yang telah ditandatangani oleh PTBA, Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Chandra Asri Petrochemicals pada 8 Desember 2017 lalu di Jakarta.
Melalui teknologi gasifikasi, batubara kalori rendah akan diubah menjadi produk akhir yang bernilai tinggi. Teknologi ini akan mengkonversi batu bara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi LPG, urea sebagai pupuk, dan polypropylene sebagai bahan baku plastik.
“Kami ingin menciptakan nilai tambah, mentransformasi batubara menjadi ke arah hilir dengan teknologi gasifikasi, dengan menciptakan produk akhir yang memiliki kesempatan nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan sekadar produk batubara. Dengan demikian, hal ini diharapkan akan semakin menguntungkan perusahaan,” papar Arviyan Arifin di Tanjung Enim, Minggu (3/3/2019).
Adanya kerjasama Bukit Asam dengan Pertamina, Pupuk Indonesia dan Chandra Asri Petrochemical merupakan salah satu bentuk implementasi PP no. 1 tahun 2017 tentang Hilirisasi Mineral dan Batubara, serta Kepmen ESDM no. 2183 K/30/MEM 2017 tentang Penetapan Kebutuhan dan Presentasi Minimal Penjualan Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri.
"Nantinya, di kawasan Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ) akan dibangun empat komplek pabrik untuk mendukung proyek hilirisasi meliputi komplek pabrik coal to syngas, komplek pabrik syngas to urea, komplek pabrik syngas to DME, dan komplek pabrik syngas to polypropylene. Pabrik gasifikasi batubara ini direncanakan mulai beroperasi pada November 2022," lanjut Arviyan.
Tak hanya para Menteri, acara ini juga dihadiri Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) Aas Asikin Idat, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin, dan perwakilan PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Annisa Nurfitri