Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Johnny Plate mengatakan bahwa peneliti INDEF Bhima Yudhistira salah memahami tujuan keberadaan Kartu Prakerja yang digagas Presiden Joko Widodo.
"Kami melihat terjadi adanya salah kaprah dalam pemahaman INDEF mengenai kartu Prakerja. Sebagai lembaga analisis keuangan, diharapkan INDEF dapat meneliti lebih lanjut dan tidak secara prematur mengeluarkan statement ke media," kata Johnny Plate, di Jakarta, Selasa, dalam siaran persnya (5/3/2019).
Baca Juga: Jokowi Bilang Pengembangan B100, Indef: itu Agak Sulit
Ia mengatakan, Kartu Prakerja yang digagas Jokowi adalah untuk membantu para lulusan baru atau orang yang ingin beralih kerja mendapatkan pelatihan yang berguna bagi dirinya memasuki dunia kerja.
Selama menjalani pelatihan itulah, para pemegang Kartu Prakerja mendapatkan semacam tunjangan.
Karena itu, menururtnya, pernyataan Bhima bahwa Kartu Prakerja akan membuat anak muda jadi malas mencari kerja dan menggantungkan diri pada uang dari negara, tidak tepat.
Pernyataan INDEF jadi bernuansa politis karena mengaitkan keberadaan kartu itu dengan kemungkinan menambah penggangguran baru. Padahal tujuan dari penerbitan kartu itu adalah untuk membuat para pencari kerja mendapatkan pekerjaan dengan lebih cepat, katanya pula.
"Bantuan atau tunjangan yang diberikan itu dapat dipergunakan para pencari kerja untuk ongkos transpor, fotokopi, dan lainnya sebagai modal awal dalam mencari kerja. Ketika dikatakan itu menambah pengangguran, kami kira pernyataan INDEF terlalu berlebihan dan cenderung politis," ujarnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat