Mudahkan Pelanggan, Grab Menambah Titik Jemput Baru yang Akurat
Grab menghadirkan titik penjemputan yang lebih banyak agar pelanggan lebih mudah untuk menentukan di mana mereka ingin dijemput.
Bayu Yanuargi, Regional Operations Lead of Southeast Asia MapsOps Grab dan tim bekerja keras untuk terus menambahkan titik jemput baru yang akurat untuk memudahkan Anda bertemu dengan mitra pengemudi Grab.
“Setelah terjun langsung, saya dan teman-teman MapsOps menyadari betul pentingnya sebuah sistem pemetaan yang terstruktur dan akurat untuk memudahkan aktivitas para mitra pengemudi untuk menjemput dan mengantar para pelanggan. Dengan adanya POI dan titik hijau yang akurat, para penumpang dapat memesan layanan transportasi Grab secara lebih mudah karena dapat langsung memilih titik penjemputan dengan deskripsi lokasi yang lengkap. Selain waktu tunggu yang lebih singkat, tentu rute yang diarahkan juga lebih efisien dan estimasi waktu tiba menjadi lebih akurat,” ungkap Bayu dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (11/3/2019).
Baca Juga: Grab Indonesia: Ada yang Lebih Penting dari Decacorn
Selain memimpin tim Indonesia, Bayu juga memimpin tim MapsOps Grab di delapan negara lainnya tempat Grab beroperasi di Asia Tenggara dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi Bayu beserta timnya.
"Kondisi geografis dan peraturan lalu lintas yang berbeda di setiap negara mendorong tim MapsOps Grab menjadi lebih kreatif dalam menciptakan beragam strategi pemetaan yang tepat dan akurat untuk menentukan titik penjemputan yang tentunya dapat memudahkan pelanggan dan mitra pengemudi," ungkap Bayu.
Asal tahu saja, saat ini, Bayu beserta timnya telah berhasil membangun dan mengembangkan sistem pemetaan Grab sebanyak 350.000 titik hijau yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan yang telah dicapai oleh tim MapsOps, jika dibandingkan dengan jumlah titik hijau di tahun 2018 yang baru mencapai 5.000 di seluruh wilayah Grab beroperasi. Namun, Bayu mengaku bahwa Indonesia selalu menjadi negara pertama yang menjalankan proyek pilot yang diinisiasi oleh tim MapsOps.
"Indonesia, sebagai salah satu pasar terbesar bagi Grab menyumbang sekitar 250.000 titik hijau atau 75% dari total titik hijau yang saat ini tersebar di Asia Tenggara pada tahun 2019. Selain itu, kini Indonesia memiliki lebih dari 5 juta POI sebagai pilihan titik penjemputan bagi pengguna Grab. Bagaimana cara kerjanya?" jelas Bayu.
Baca Juga: Grab Belum Tutup Seri H Meski Sudah Raup Puluhan Miliar, Kenapa Ya?
Berdasarkan keterangan, sistem operasional peta terstruktur yang dimiliki oleh Grab tidak semata-mata dibuat untuk menguntungkan mitra pengemudi dan para penumpang dalam ekosistem Grab. Sebagai bagian dari pengembangan peta tersebut, Grab bekerja sama dengan komunitas OpenStreetMap dalam menyelenggarakan program pemetaan khusus (Maphaton) untuk mitigasi bencana di Bali, Aceh, dan Yogyakarta.
"Berkolaborasi dengan OpenStreetMap, Grab melakukan pemetaan fasilitas kesehatan di Jakarta Utara pada akhir tahun 2018 lalu untuk mendaftarkan seluruh fasilitas kesehatan yang tersedia di wilayah untuk memudahkan masyarakat sekitar menemukan lokasinya ketika dibutuhkan," jelas Bayu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: