Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Platform Pembiayaan UKM Singapura Ini Berhasil Galang Dana US$15,2 Juta

Platform Pembiayaan UKM Singapura Ini Berhasil Galang Dana US$15,2 Juta Kredit Foto: Validus
Warta Ekonomi, Jakarta -

Validus Capital (Validus), Platform pembiayaan UKM terkemuka di Singapura, telah berhasil menggalang dana sebesar US$15,2 juta (S$20,5 juta) dalam putaran pendanaan seri B yang mengalami kelebihan permintaan.

Investasi dalam Putaran Seri B dari Validus dipimpin oleh FMO, bank pembangunan pemerintah-swasta dari Belanda. FMO memiliki lebih dari 300 investasi dalam institusi layanan perbankan dan keuangan. Dalam investasinya, Validus menandai investasi teknologi keuangan pertama milik FMO di Asia Tenggara, wilayah yang melibatkan investasi lebih dari US$5,7 miliar di bidang teknologi keuangan pada tahun 2017 menurut KPMG.

Para investor yang berpartisipasi di antaranya termasuk Cathay Financial Holdings dari Taiwan, Openspace Ventures (sebelumnya NSI Ventures) dari Singapura, Vertex Ventures divisi investasi dari Temasek, AddVentures by SCG dari Thailand, dan VinaCapital Ventures dari Vietnam.

Ajit Raikar, Pejabat Eksekutif Tertinggi dan Pendiri Pendamping, Validus Capital mengungkapkan kepercayaan dirinya terhadap masa depan perusahaan, dan berbicara tentang minat global yang kuat dalam penggalangan dana seri B dari Validus.

"Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah ekonomi yang perkembangannya paling pesat secara global, di sini terdapat kebutuhan yang jelas terhadap platform pembiayaan alternatif seperti Validus, sebagai pelengkap perbankan tradisional dan infrastruktur keuangan,"ujar Raikar dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Menurut Deloitte, kontribusi UKM sekitar 40 persen dari Produk Domestik Bruto Asia Tenggara dan mempekerjakan 70% dari tenaga kerja di wilayah ini. Meskipun UKM sangat penting secara regional, namun secara umum, dukungan terhadap UKM masih kurang, khususnya dalam pembiayaan usaha.

McKinsey Global Institute melaporkan bahwa 39 juta UKM Asia Tenggara (atau 51 persen) mengalami keterbatasan akses terhadap kredit. Pemberian Pinjaman P2P telah muncul dan berkembang sebagai opsi pembiayaan alternatif yang populer bagi UKM di Asia Tenggara untuk mengatasi kesenjangan dalam pembiayaan usaha yang belum terpenuhi ini. Menurut EY, sekitar 68 persen dari UKM di wilayah ini lebih mudah menerima dan memanfaatkan opsi pembiayaan altenatif, termasuk Pemberian Pinjaman P2P.

Sementara itu, Linda Broekhuizen, Pejabat Investasi Tertinggi, FMO, menambahkan, secara khusus, Validus berada di posisi yang tepat sebagai pelopor dalam perubahan industri Pemberian Pinjaman P2P di Asia Tenggara dan ujung tombak dalam penyertaan keuangan di kalangan usaha yang belum tersentuh oleh layanan perbankan dan belum terlayani dengan baik di Wilayah ini dalam cara digital.

"Perluasan yang mereka rencanakan di wilayah Indonesia dan Vietnam akan betul-betul berkontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan oleh UKM di negara-negara ini. Kami bersemangat untuk memulai perjalanan digital ini bersama Validus dan pemegang saham mereka yang sangat kuat, saat mereka meneruskan lintasan pertumbuhan mereka yang mantap dan berkelanjutan," ujar Linda.

Dalam keterangannya, Validus merencanakan investasi signifikan dalam inovasi teknologi dengan pendanaan baru. Khususnya dalam bidang kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk membantu menjadikan pembiayaan usaha menjadi jauh lebih nyaman dan aman bagi UKM. Ini juga menjadi sumber dana bagi mereka dalam melakukan perluasan di Asia Tenggara, dimulai dengan Indonesia pada tahun ini, kemudian dilanjutkan dengan Vietnam.

Nikhilesh Goel, Pendiri Pendamping dan Pejabat Operasional Tertinggi di Validus Capital, yang memiliki latar belakang dalam private equity mengatakan, pendekatan strategis Validus dalam penggalangan dana jauh lebih luas melampaui ukuran dari investasi itu sendiri.

"Kami mencari para mitra yang memiliki visi yang sama dengan kami dalam mendorong pertumbuhan inklusif di wilayah ini, yang mampu menawarkan nilai tambah dan panduan yang diperlukan. Kemitraan kuat yang telah kami bangun bersama para investor kami tidak akan hanya membantu kami memperkuat teknologi kami dan perluasan regional kami, namun juga menyediakan koneksi mendalam dan nasihat berharga di seluruh area seperti pengembangan bisnis, pendanaan modal, dan perekrutan, area-area yang penting bagi petumbuhan perusahaan," pungkas Nikhilesh Goel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Berita Terkait