PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) terus melakukan transformasi bisnis dari sebelumnya manual menuju digital. Langkah ini dilakukan dalam menghadapi persaingan dan juga tantangan di era disrupsi teknologi saat ini.
"Digital bukan hanya dalam konteks pelayanan di terminal, tapi melingkupi seluruh kegiatan pelabuhan secara korporasi, baik dari sisi laut maupun darat," kata Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya di Jakarta, Senin (18/3/2019).
Di sisi laut, lanjut Elvyn, perseroan menyiapkan Marine Operation System (MOS), Vessel Management System (VMS), dan Vessel Traffic System (VTS) untuk memantau pergerakan kapal sejak berangkat dari pelabuhan awal sampai tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Sementara di sisi darat, IPC telah memiliki Terminal Operating System (TOS) dan Non-Peti Kemas Terminal Operating System (NPKTOS), serta Auto Tally untuk perhitungan kontainer.
Selain itu, IPC juga menyiapkan Container Freight Station (CFS), Buffer Area, DO Online, Auto Gate, Car Terminal Operating System, Reception Facility, serta Truck Identification untuk mengidentifikasi pengemudi dan tujuan pengiriman barang dari seluruh armada pengangkut barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.
"Penerapan digitalisasi berbagai sisi di pelabuhan menjadi fokus utama IPC dua tahun terakhir. Standardisasi pelayanan berbasis digital di sisi darat dan laut diimplementasikan dan dioptimalkan secara menyeluruh mulai saat barang dikirimkan ke pelabuhan sampai kemudahan pembayaran serta tracking dan tracing barang," ujar Elvyn.
Baca Juga: Jadikan Tanjung Perak Pusat Distribusi Kertas Nasional, Pelindo III-Sinarmas Group Jajaki Sinergi
Di sisi keuangan, IPC melakukan transformasi yang signifikan, yaitu seluruh transaksi di pelabuhan berbasis elektronik (Cashless Payment System). Jadi, tidak ada lagi pembayaran secara tunai dan pola yang IPC lakukan ini tentu berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan menjadi lebih cepat, lebih terdata, lebih transparan, dan lebih akurat.
Hal ini memberikan dampak yang signifikan, yakni produktivitas meningkat, revenue korporasi meningkat karena semua tercatat dengan baik.
"Ini merupakan cikal bakal untuk mentransformasikan IPC menjadi pelabuhan yang disebut Digital Port atau pelabuhan berbasis digital. Itulah beberapa langkah yang dilakukan IPC di 2018 sebagai bagian dari roadmap menuju pelabuhan berkelas dunia," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa IPC akan bertransformasi dari terminal operator menjadi trade corridors. Transformasi dari pemain infrastruktur ke ekosistem. Nantinya IPC akan berperan sebagai trade facilitator dan lebih jauh lagi menjadi trade accelerator.
"Dengan konsep ini, IPC tidak hanya akan melayani bongkar muat barang, tapi juga mendorong perdagangan melalui ekosistem," pungkas Elvyn.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti