PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) memperoleh suntikan dana dari perusahan teknologi finansial (fintech) PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku). Pada tahap awal, Akulaku akan mengambil 8,29% saham perseroan yang dimiliki oleh PT Gozco Capital melalui private placement.
Sehingga komposisi kepemilikan Gozco akan menjadi 38,675 dari 42,16%, PT Asabri menjadi 21,91% dari 23,89%, PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanartha 5,45% dari 5,95% dan investor ritel 25,68% dari 28%.
Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Denny Novisar Mahmuradi mengatakan bahwa setelah itu, Akulaku bakal menambah lagi kepemilikannya di BBYB melalui Penambahahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Duhulu ( PMHMETD) atau right isue.
“Melalui Right issue mereka ( Akulaku ) akan menambah modal Rp500 Miliar, sehingga total kepemilikan Akulaku mencapai sekitar 25%,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Baca Juga: Saudara Akulaku, Fintech Asetku Punya Target Salurkan Rp500 M per Bulan
Ia mengungkapkan jika nantinya pemegang saham mayoritas saat ini yakni PT Gozco Capital akan secara bertahap mengalihkan kepemilikannya kepada Akulaku.
“Menurut saya, dia (PT Gozco Capital) mau secara bertahap mengurangi kepemilikan mayoritasnya ke Akulaku,” jelasnya.
Dengan masuknya Akulaku nantinya akan ada crossing selling dari nasabah Akulaku kepada perseroan, guna memperkuat nasabah simpanan perseroan. Perseroan membidik pertumbuhan aset, kredit dan simpanan mencapi angka 30%.
“Kami harap 80% nasabah Akulaku akan menjadi nasabah simpanan BBYB,” jelas dia.
Baca Juga: Tumbuh 3x Lipat, Fintech Akulaku Targetkan Penyaluran Kredit Rp29 Triliun di 2019
Dirinya pun menyambut positif rencana tersebut, pasalnya ini merupakan pertama kalinya perusahan Fintech berinvestasi di bank. Oleh karena itu, Ia kan memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan percepatan menjadi Bank berbasis digital.
“Kita memang terlepas dari kerjasama dengan Akulaku sudah siapkan juga transformasi dogital kita, salah satunya branchless banking. Kita juga terapkan aplikasi mobile yang akan berikan akses dan penetrasi pasar. Kita memang sudah ada rencana di awal,” ucap Denny.
Menurut Denny, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan infrastruktur program laku pandai. Program ini diharapkan dapat beroperasi pada kuartal III 2019.
“Tahap awal kami akan mengandeng 200-400 agen laku pandai di Jakarta dan sekitarnya,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: