Sebanyak enam guru honorer yang berpose dua jari sambil memegang stiker Prabowo-Sandi dipecat oleh Pemprov Banten.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Suhud Alynudin, mengatakan mudahnya pegawai yang dipecat karena pilihan politik, dapat menimbulkan rasa ketidakadilan. Menurutnya, hal ini dikarenakan banyak kepala daerah yang secara langsung menyatakan dukungannya kepada salah satu pihak.
"Mudahnya pegawai dipecat, dan sementara kepala daerah leluasa mengekpresikan dukungan politik sangatlah ironis," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Baca Juga: Pernyataan Wiranto Ngawur, Kata Kubu Prabowo
"Kasus mudahnya pegawai di lingkungan pemerintah dipecat karena sikap politik, akan semakin memicu rasa ketidakadilan di masyarakat. Karena di sisi lain banyak kepala daerah, meski dengan alasan cuti, menyatakan dukungan kepada paslon capres 01 secara demonstratif dan disebarkan di media sosial," sambungnya.
Ia menambahkan, kejadian tersebut dapat menimbulkan perlawanan antara masyarakat dan aparat. Sehingga kondisi ini perlu diantisipasi.
Baca Juga: Tim Jokowi Optimis Raup Suara Swing Voters, Gimana Kubu Prabowo?
"Inilah yang kemudian memicu perlawanan terbuka dari masyarakat terhadap aparat dan juga kepala daerah. Sebagaimana lagu yang kerap dikumandangkan penonton sepak bola, terhadap institusi kepolisian yang meminta untuk bersikap adil. Kondisi ini jika tidak diantisipasi tentu tidak baik bagi kehidupan sosial kita," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim