Perusahaan raksasa asal China, Alibaba, mendukung penuh upaya pemerintah negaranya untuk mendigitalisasi seluruh kegiatan perekonomian di nagara Tirai Bambu itu. Salah satu dukungan yang diberikan ialah kerja sama yang digagas Alibaba bersama perusahaan pengembangan perangkat lunak, Aerospace Information Co.
Melalui kerja sama tersebut, Alibaba berusaha mewujudkan keinginannya untuk meningkatkan keahlian terkait teknologi komputasi awan (cloud computing), smart industries, blockchain, dan berbagai hal lainnya.
Sebagaimana dilansir China Securities Daily beberapa waktu lalu, kedua belah pihak nantinya bakal bekerja sama pada hal-hal seperti pajak dan keuangan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) serta integrasi pemerintah untuk solusi inovatif bagi pihak berwenang.
Baca Juga: Wow, Alibaba Group Makin Getol Kembangkan Blockchain
Kerja sama tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah China mendigitalisasi ekonomi dan membangun kota-kota pintar di masa depan. Proyek VeChain, misalnya, telah dikaitkan dengan negara China untuk membantu mencapai tujuan ini.
Waltonchain juga bermitra dengan entitas Cina dengan niat menggunakan teknologi blockchain untuk mengembangkan kota yang lebih bersih. Negara terpadat di dunia ini juga terus berusaha untuk menumbuhkan pengembangan blockchain, meski tetap menindak setiap praktik ICO dan STO.
Sebelumnya, International Monetary Fund (IMF) telah memperkirakan peningkatan adopsi teknologi digital di China bakal dapat mendongkrak produktivitas dan membentuk kembali perekonomian raksasa Asia tersebut di masa mendatang.
Baca Juga: Berbasis Blockchain, Ini Lho Keunggulan Platform SCM UPS
"Gelombang digitalisasi di China saat ini telah berkembang sangat pesat, menduduki peringkat menengah ke atas secara global, sedangkan industri teknologi tinggi dan e-commerce mereka juga telah menjadi yang terdepan di dunia," ujar Deputi Perwakilan Presiden IMF untuk China, Zhang Longmei, dalam sebuah forum ekonomi, di Beijing, beberapa waktu lalu.
Capaian kesuksesan itu, menurut Zhang, ditopang oleh berbagai faktor, termasuk basis pasar besar hingga mencapai 700 juta pengguna internet dan juga 282 juta warga digital, dukungan pemerintah hingga ekosistem digital yang kaya dalam infrastruktur digital.
Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Zhang menyatakan tingkat digitalisasi China tergolong bervariasi di berbagai sektor, dengan sektor jasa satu langkah di depan dibanding sektor industri dan pertanian dalam proses digitalisasi. Ke depan Zhang berharap gelombang digitalisasi di China dapat lebih mengarah pada sektor-sektor tradisional agar dapat turut juga berkembang sesuai perkembangan yang terjadi di sektor perekonomian modern.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: