Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra, akhirnya mengklarifikasi tudingan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Ia menjelaskan, tudingan Habib Rizieq yang menyebutnya pengkhianat tidak tepat. Sebab, dirinya memang tidak pernah diberikan amanat oleh Rizieq. Sehingga tidak ada yang dikhianati.
"Apa yang dikhianati, saya tidak pernah diberikan amanah oleh habib (Rizieq)," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Yusril mengaku tidak pandai berbohong. Baik kepada perorangan, maupun kepada kelompok, apalagi masyarakat.
Baca Juga: Polemik Yusril dengan Habib Rizieq Tak Berefek
"Bahasa lisan saya, Prabowo ini Islam-nya tidak jelas, berasal dari kata-kata Rizieq sendiri. Belakangan dikatakan, saya dibilang bohong dan lebih dari dua tahun lalu tidak ada komunikasi dengan Rizieq," jelasnya.
Ia menambahkan, sejak zaman Presiden Soeharto, dirinya telah dipercaya menulis pidato-pidato kenegaraan. Setiap pidatonya, tidak ada yang diprotes oleh Soeharto. Begitupun saat dirinya menjabat sebagai sekretaris M Natsir, politikus Masyumi. Juga yang bertugas menulis pidatonya, dan tidak ada yang pernah diprotes. Saking percayanya, diserahkan kertas kosong.
Baca Juga: Massa Prabowo di GBK Kemarin Punya Habib Rizieq?
"Saya pernah menulis pidato dan surat-surat Soeharto sejak 7 tahun lalu. M Natsir juga sama. Saya 14 tahun menjadi sekretaris beliau, staf beliau. Alhamdullilah, sampai Pak Natsir meninggal dan Pak Harto wafat, belum pernah saya khianat beliau," terangnya.
Jika sekali saja saat itu berbuat salah dan khianat, Yusril menegaskan tidak bisa seperti sekarang. "Sekali saya salah, habis saya. Sekali saya khianat habis saya," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim