Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tata Kelola Jaringan Distribusi Migas Ditingkatkan, BPH Migas Gandeng BLU Balitbang ESDM

Tata Kelola Jaringan Distribusi Migas Ditingkatkan, BPH Migas Gandeng BLU Balitbang ESDM Kredit Foto: Antara/Syaiful Arif
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan optimalisasi kinerja pada kegiatan hilir minyak dan gas bumi, hal tersebut dilakukan setelah adanya sinergi antarunit melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) dengan Badan Layanan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan (BLU Balitbang) ESDM.

Kepala Balitbang ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk sinergi untuk memberdayakan dan mengoptimalkan potensi kedua belah pihak. 

"Diharapkan kemampuan BLU Badan Litbang ESDM, terutama dalam pengawasan pelaksanaan investasi (distribusi BBM dan pengangkutan gas bumi melalui pipa), efisiensi energi, dan transformasi penyediaan energi bersih dan berkelanjutan dapat meningkatkan nilai tambah bagi BPH Migas," jelas Dadan Kusdiana dalam keterangan yang diperoleh di Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Baca Juga: Strategi Kemendag Realisasikan Target Ekspor Nonmigas Tahun Ini

Dadan menambahkan BLU LEMIGAS telah memiliki kemampuan yang teruji di kegiatan hilir migas. Hal ini ditandai dengan sejumlah kepemilikan sertifikat untuk keselamatan kerja (OHSAS 18001), manajemen lingkungan (ISO 14001), manajemen sistem (ISO/IEC 9001), dan standar kompetensi laboratorium (SNI ISO/IEC 17025).

Sementara itu, Kepala BPH Migas Fansurullah Asa menyambut baik jalinan kerja sama ini sebagai bagian dari upaya Pemerintah menata investasi migas terhadap wilayah jaringan distribusi BBM dan Gas Bumi.

"BPH Migas akan melelang sejumlah wilayah jaringan distribusi BBM dan telah banyak investor yang berminat terhadap wilayah jaringan distribusi tersebut. Kami berharap BLU LEMIGAS dapat mengkaji dan mengevaluasi penawaran dari investor agar diperoleh penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," jelas Fanshurullah.

Selain itu, beberapa peluang kerja sama yang akan dikembangkan antarunit Kementerian ESDM tersebut antara lain, Kajian teknis kelayakan perubahan Toll Fee jaringan pipa transmisi atau distribusi existing, Monitoring dan evaluasi mutu gas bumi di jaringan pipa transmisi dan distribusi, Konsultan pengawasan pelaksanaan investasi, Pengujian laboratorium untuk BBM dan gas bumi, Inspeksi pipa gas bawah laut, Manajemen energi di Gedung BPH Migas.

"Saat ini BPH Migas telah mengidentifikasi sebanyak 1.583 lokasi di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang belum memiliki SPBU. BLU LEMIGAS diharapkan dapat melakukan kajian akademis terhadap ketersediaan dan kebutuhan BBM di setiap lokasi," harap Ifan.

Baik Dadan maupun Ifan berharap Nota Kesepahaman ini dapat segera ditindaklanjuti dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja baik Badan Litbang ESDM maupun BPH Migas.

Perlu diketahui, sejumlah kajian dan sertifikasi pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3S) untuk peningkatan produksi minyak, sertifikasi cadangan migas, maupun masukan bagi Pemerintah dalam menetapkan kontrak bagi hasil dan pengembangan lapangan migas nasional telah dijalankan oleh LEMIGAS.

Pelayanan yang diberikan pun terus diperkuat dengan didukung enam kelompok bidang keahlian (teknologi eksplorasi, eksploitasi, proses, aplikasi produk, gas, dan kablibrasi), 61 laboratorium terakreditasi KAN, dan sub unit Lube Oil Blending Plant (LOBP).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: